SOLO,LOKAWARTA.COM-Organisasi Profesi Farmasis Indonesia Bersatu / FIB Surakarta, didukung apoteker se-Solo Raya mengenalkan layanan teleapoteker yang bertujuan memastikan ketepatan penggunaan obat bagi masyarakat.
Acara yang diadakan di area Car Free Day Solo, Minggu (10/11/2024), dalam rangka mempeeingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024 itu berhasil menarik ratusan masyarakat yang antusias mengikuti berbagai kegiatan.
Di antaranya, senam kesegaran jasmani atau SKJ 88 bersama warga, pemeriksaan kesehatan gratis, seperti cek asam urat dan pelayanan assessment kesehatan dari para apoteker terkait penggunaan obat yang tepat.
Tak hanya itu, warga juga disuguhi permainan edukasi “Tangga Kesehatan” dan pembagian stiker yang memperkenalkan layanan teleapoteker.
Salah satu warga yang merasa terbantu, Sulasmi, menyampaikan rasa gembiranya atas pengetahuan baru yang didapat. “Saya merasa sangat terbantu dengan penjelasan dari para apoteker,” kata warga dari Sondakan itu.
“Terutama tentang cara mengatur waktu minum obat yang saya konsumsi dan bagaimana cara menghindari interaksi antar obat, karena saya punya beberapa penyakit. Ini sangat penting agar saya bisa menjaga kesehatan dengan benar,” ujar Sulasmi.
Dalam kesempatan itu, Apt. Hamidah, Divisi AUN (Apoteker Untuk Negeri) mengatakan, profesi apoteker ke depan akan semakin vital di tengah perkembangan penyakit yang diiringi dengan terapi obat yang kompleks.
“Kehadiran teleapoteker ini sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat tidak sembarangan menggunakan obat. Kami ingin membantu masyarakat mendapatkan informasi yang tepat mengenai obat obatan mereka, agar terhindar dari potensi masalah kesehatan yang lebih besar,” jelas Apt. Hamidah.
Lebih lanjut, Apt. Hamidah mengungkapkan, layanan teleapoteker ini tidak akan berhenti pada acara seremonial saja. Ke depan, pelayanan ini akan terus berlanjut di berbagai fasilitas kefarmasian seperti apotek, rumah sakit, klinik, puskesmas, bahkan layanan kesehatan rumah (home care).
“Harapannya, peringatan HKN kali ini bisa menjadi langkah transformatif menuju pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah diakses oleh masyarakat,” jelasnya.
Dengan adanya inisiatif ini, para apoteker berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam menjaga kesehatan masyarakat, memastikan penggunaan obat yang tepat, serta membantu mencegah terjadinya kesalahan pengobatan yang bisa berakibat fatal bagi pasien.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |