SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Bank Indonesia memaparkan proyeksi ekonomi Kota Surakarta (Solo) dilihat dari inflasi dan penukaran uang untuk periode Ramadan-Lebaran 2024.
BI Solo mencatat pertumbuhan ekonomi Soloraya 2023 tetap kuat di angka 5,41 persen, di atas rata-rata nasional yakni 5,05 persen dan di atas Jateng 4,98 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Surakarta (Solo) Dwiyanto Cahyo Sumirat di acara Srambi (Srawung Awak Media Sareng Bank Indonesia) di Solo, Senin (18/3/2024).
“Pangsa ekonomi Soloraya didominasi industri pengolahan dengan kontribusi 31,05 persen karena adanya industri tekstil. Namun di kota Solo justru kontribusi paling besar adalah sektor konstruksi di angka 27,16 persen,” ungkap Dwiyanto Cahyo Sumirat.
Tercatat, pertumbuhan lapangan usaha penyedia akomodasi makanan-minuman (mamin) merupakan yang tertinggi pada tahun 2022 (42,62 persen) dan 2023 (11,6 persen).
Menurut Dwiyanto Cahyo Sumirat, angka tersebut menggambarkan ekonomi di Kota Solo mempunyai potensi wisata, karena peningkatan sektor mamin mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain.
Adapun perkembangan PDRB per kapita kota Solo paling tinggi yakni di angka 114,80 juta dibandingkan 6 kabupaten di Soloraya.
Tingginya PDRB seiring tingginya angka inflasi kota Solo Februari (yoy) yakni mencapai 2,82 persen. Meski terhitung aman tetapi harus waspada karena ini masih di awal tahun 2024.
“Diperlukan ekstra effort untuk menjaga inflasi agar tetap berada dalam sasaran inflasi nasional yakni 2,5 persen plus minus satu pada tahun 2024,” lanjut Dwiyanto Cahyo Sumirat.
BI Solo pun telah melakukan antisipasi dengan selalu berkolaborasi dengan Bulog dan Disparta untuk menggelar gerakan pangan murah atau GPM rutin untuk menjaga inflasi.
Adapun komoditas penyumbang inflasi kota Solo periode Ramadan-Lebaran di antaranya, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, nasi dan lauk, serta transportasi.
“Mundurnya masa panen karena El Nino bersamaan dengan kebutuhan masyarakat meningkat sehingga menimbulkan tekanan yang menyebabkan inflasi,” tambah Dwiyanto Cahyo Sumirat.
Perkembangan harga komoditas utama di Solo berdasarkan historis hingga 15 Maret 2023, tercatat mayoritas komoditas di Solo mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Di antaranya, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah.
“Banyak masyarakat yang punya ekspektasi berlebihan saat Ramadan dan Idul Fitri. Masyarakat cenderung menyetok bahan pangan. Masyarakat tidak perlu panik, belanja dengan bijak, pemerintah tetap akan menyediakan,” imbau Dwiyanto Cahyo Sumirat.
Selain menggelar GPM, BI Solo juga melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi yang sedang dirintis sekarang yakni komunikasi dengan masing-masing kabupaten mengingat ada yang surplus dan ada yang defisit komoditas pangan. Serta menjembatani kerjasama antar pemerintah daerah dan pebisnis.
Dikatakan, proyeksi inflasi puasa dan Idul Fitri 2024 secara pola mirip tahun 2018 dan 2021. Namun tahun 2021 dalam kondisi pandemi sehingga kurang bisa menggambarkan. Tapi dilihat di tahun 2018, terlihat bulan puasa tekanannya lebih tinggi daripada bulan yang ada lebarannya.
Diperkirakan inflasi secara angka jelas sedikit lebih tinggi daripada bulan Februari 2024. Karena beras stabil di angka tinggi, belum lagi tekanan dari komoditas lain seperti daging ayam ras dan minyak goreng.
Bulan April ditambah tekanan dari sisi transportasi tidak hanya udara tapi yang dominan adalah transportasi angkutan darat, bus AKAP atau KAI.
Diharapkan, bulan April sudah masuk masa panen padi sehingga saat permintaan tinggi inflasi bisa termoderasi. Sehingga proyeksi inflasi Maret-April tidak terlalu jauh dari range maksimal di 3 persen.
Selain itu, periode Ramadan Bi mencatat bahwa inflow (uang masuk) lebih tinggi daripada outflow (uang keluar).
BI mencatat transaksi non tunai mengalami peningkatan selama 2020-2023. Transaksi e-commerce, QRIS, dan kartu debit/kredit meningkat pada periode Ramadan dan Lebaran.
Selain itu, mobilitas dan tingkat penghunian kamar periode Idul Fitri diperkirakan cukup tinggi di 2024 terlihat dari lintas jalan raya dan okupansi hotel.
Dalam kesempatan itu, Kepala Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Anang Dwi Mau Asharli menyampaikan terkait proyeksi jumlah penukaran uang rupiah periode Ramadan-Lebaran 2024, serta mekanisme dan jadwal penukaran uang.
“Kebutuhan uang selama Ramadan dan Lebaran tahun 2023 tercatat Rp 4,1 triliun. Diprediksi, kebutuhan uang Ramadan dan Lebaran meningkat menjadi Rp 4,3 triliun karena peningkatan aktvitas ekonomi di Solo Raya,” papar Anang Dwi Mau Asharli.
BI mencatat, pecahan yang paling diminati adalah Rp 5 ribu (22%), Rp 2 ribu (19%), Rp 10 ribu (17%), dan Rp 100 ribu (14%).
Untuk penukaran uang Ramadan-Lebaran 2024, BI mengadakan program Serambi Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri. Kick off penukaran uang dilakukan di Masjid Syeikh Zayed, Rabu, 20 Maret 2024.
BI menyediakan 9 mobil kas keliling yang melayani penukaran uang. Masyarakat bisa tukar uang lewat aplikasi pintar. Per orang maksimal Rp 3,7 juta.
“Sebenarnya sejak awal Ramadan masyarakat sudah bisa menukarkan uang di bank. Jadwal penukaran uang BI untuk melayani masyarakat umum yang tidak punya rekening di bank,” ujar Anang Dwi Mau Asharli.
Selain di Solo, ada 93 titik lokasi penukaran uang rupiah di 6 kabupaten di Soloraya periode tanggal 1-5 April 2024. Syaratnya, masyarakat bawa KTP, tidak perlu lewat aplikasi pintar, satu KTP hanya bisa tukar 1 kali saja.
Ditambahkan, untuk menangkal pedagang uang di pinggir jalan, Bi melakukan pembatasan penukaran uang lewat aplikasi pintar serta tetap kawal proses penukaran uang.
“Kalau dulu penukaran uang masyarakat umum di hari Selasa dan Kamis, tahun ini diubah strateginya, yakni setiap hari di tanggal 1-5 april 2024 di 93 titik tadi,” ungkapnya.
BI Solo juga mengingatkan masyarakat menghindari tukar uang di jalan karena banyak risikonya, yakni uang palsu, terjadinya beda nominal, hingga potensi perampokan.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |