Genjot Fiberisasi Konektivitas antar BTS, Telkom : Nantinya Pengguna Internet Bebas Buffering

8 Maret 2022, 19:21 WIB

LOKAWARTA.COM,JAKARTA-PT Telkom Indonesia (Telkom) melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) tengah mengerjakan program fiberisasi untuk konektivitas antar BTS sejumlah perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia.

Program tersebut akan meningkatkan jumlah menara Mitratel yang tersambung jaringan fiber optic sehingga akan mempercepat proses digitalisasi di Indonesia dan menjadi langkah nyata Mitratel sebagai Leading Digital Infrastructure Company untuk mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Nantinya, para pengguna internet tak perlu khawatir lagi karena mereka akan dapat menggunakan internet dengan bebas hambatan, bebas buffering, dan bebas lag (jeda),” kata Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya dalam siaran pers, Selasa (8/3/2022).

Dikatakan, Telkom mendukung penuh langkah fiberisasi yang dilakukan Mitratel lewat beragam langkah strategis. Perkembangan teknologi menuntut kebutuhan operator akan menara telekomunikasi semakin besar.

Untuk itu, TelkomGroup melalui Mitratel dengan cepat mengambil peluang tersebut untuk memperkuat dan memantapkan posisi sebagai pemain menara telekomunikasi terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara nantinya.

“Ini sejalan dengan strategi yang sudah dicanangkan untuk value creation yang optimal bagi Mitratel. Fiberisasi ini tentunya juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas akses internet di seluruh Indonesia.”

Dukungan Telkom Group terhadap langkah fiberisasi Mitratel, lanjut dia, diimplementasikan melalui beberapa metode fiberisasi di antaranya seperti berbasis capacity, hybrid capacity, & dark fiber baik yang memanfaatkan aset fiber optic Telkom maupun yang dibangun oleh Mitratel.

Desember lalu, Mitratel memperluas cakupan layanan serat optik dengan pembangunan dan penyewaan 5.700 km jaringan serat optik secara nasional. Penguatan jaringan ini akan meningkatkan sebaran dan kualitas mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G.

Dengan pembangunan ini akan menambah total 1.500 menara Mitratel yang tehubung dengan jaringan optik. Dari semula 11.914 menara yang sudah terhubung dengan jaringan optik akan menjadi 13.414 menara Mitratel yang tehubung dengan jaringan optik. Adapun program fiberisasi Mitratel sendiri sudah mulai dilaksanakan di awal tahun 2022 ini.

“Adanya program ini seiring dengan target perusahaan untuk peningkatan competitive advantage dan menjadikan Mitratel sebagai leader di market tower bisnis melalui peningkatan tenancy ratio untuk mendukung pertumbuhan bisnis pasca dilakukannya IPO,” jelasnya.

“Ekspansi melalui berbagai kerja sama baik organic maupun inorganic mesti dilakukan karena pasar berkembang dengan cepat.” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko.

Mitratel resmi mencatatkan sahamnya (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 22 November 2021. Perusahaan dengan kode saham MTEL ini melepas sebanyak 23.493.524.800 saham dengan nilai keseluruhan nilai IPO mencapai Rp18,79 triliun.

Dengan masuk ke bursa, Mitratel berharap dapat menjadi perusahaan menara telekomunikasi yang semakin besar dan independen mendukung akselerasi digitalisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait