Menurut dia, informasi BMKG biasanya disampaikan BPBD kabupaten/kota dengan jejaringnya. Kemudian, informasi peringatan BMKG bisa disampaikan ke kecamatan hingga desa. Termasuk ke babinsa dan babinkamtibmas.
Dia menambahkan, bencana seperti banjir dan tanah longsor memang terjadi setiap tahun ketika musim hujan tiba. Pemprov sudah siapkan langkah-langkah terutama mengingatkan kembali daerah kabupaten/kota terkait dengan ancaman hidrometeorologi.
“Kami dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan surat ke sekda seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk mengantisipasi. Karena kemungkinan juga ada la ninanya seperti yang disampaikan BMKG. Mengingatkan kembali untuk menyebarkan informasi daerah yang rawan bencana,” terang Safrudin.
Baca Juga : FPTI Karanganyar Gelar Boulder Competition Tingkat Jateng-DIY
Pihaknya juga telah menyampaikan informasi yang menjelaskan daerah yang rawan dengan membuat peta rawan bencana Jawa Tengah dan itu sudah disampaikan ke kabupaten/kota. Baik itu terkait daerah rawan banjir hingga longsor.
“Pemprov sudah menyampaikan edaran ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah melalui surat kepala Dinas ESDM. Terkait dengan daerah yang potensi rawan longsor setiap bulannya,” tambahnya.
BPBD juga koordinasi dan konsolidasikan segala kekuatan yang ada, seperti TNI, Polri, relawan dan memutakhirkan data kependudukan. Karena ada pertumbuhan penduduk pada daerah terdampak.
Selain itu, pihaknya meminta kabupaten/kota menyebarkan nomor kontak BPBD setempat yang akan bermanfaat apabila terjadi kondisi darurat.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |