Implementasikan Life Skill bagi Siswa Disabilitas, Tim Mahasiswa Unisri Lolos PKM-KM Kemendikbud

26 Agustus 2022, 19:05 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Tim mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, beranggotakan Ramadio Akbar, Anggun Rusady, Aranssa Dwi, Dormauli, dan Putri Nanda berhasil lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang didanai oleh Kemendikbud.

Tim PKM Unisri berhasil lolos tahap pendanaan setelah bersaing dengan 37.404 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Kegiatan pengabdian tersebut didampingi dosen pembimbing Dr MD Rahadhini, yang fokus pada penerapan dan pengajaran life skill di YPAC Professor Doktor Soeharso Surakarta.

Tujuan dari pengabdian Tim PKM adalah mengimplementasikan life skill bagi siswa disabilitas golongan D dan D1 di YPAC Profesor Doktor Soeharso Surakarta.

Life skill merupakan berbagai kemampuan dan keterampilan seseorang untuk dapat berperilaku positif untuk dapat melewati dan menghadapi tantangan serta tuntutan hidup.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah keterampilan kejuruan budidaya tanaman dan ikan dengan sistem aquaponik yang merupakan salah satu dari program “MANTAP PENAMPIL” (Mandiri, Terampil, Berkarakter, Penerapan Enam Pilar Life Skill), bertujuan untuk memberdayakan siswa disabilitas di YPAC Professor Doktor Soeharso Surakarta.

“Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana mewujudkan kemandirian siswa, serta  hasil panen dari program aquaponik memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan bagi mitra, kemudian menambah keterampilan siswa dalam ilmu budidaya ikan dan menanam tanaman secara mudah.”. ungkap ketua Tim Pengabdian Ramadio Akbar, Kamis (21/07/2022).

Aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan budidaya ikan dalam satu wadah yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Keunggulan sistem budidaya aquaponik diantaranya dapat diterapkan di pekarangan sempit/lahan kecil, tidak memerlukan media tanah, hemat air, sehat dan memiliki nilai estetika tinggi dan bebas kontaminan.

IMG 20220826 WA0045

Kegiatan merakit sistem aquaponik berlangsung di asrama dan diikuti 12 siswa disabilitas golongan D dan D1. Kegiatan positif itu diikuti siswa dengan sangat antusias.

Salah satu siswa disabilitas bernama Rara mengungkapkan rasa senangnya karena bisa belajar tentang cara merakit, merawat hingga panen aquaponik karena merupakan pengalaman baru bagi dia.

“Kegiatan aquaponik yang diterapkan dapat melatih kemandirian dan tanggungjawab siswa disabilitas di asrama seperti kegiatan memberi makan ikan, memberi nutrisi tanaman, dan membersihkan kolam. Selain itu juga dapat menambah keterampilan serta produktivitas pada siswa disabilitas,” ungkap Bunda Riri, ketua pembina asrama.

Ada pun langkah-langkah pembuatan sistem budidaya aquaponik yang pertama, menyiapkan kolam yang telah diisi dengan ikan lele. Kedua, membuat wadah untuk tanaman dengan menggunakan pipa paralon yang diberi lubang diatasnya sesuai dengan ukuran netpot.

Selanjutnya, penyemaian benih kangkung dan pakcoy yang menggunakan media semai yaitu rockwool. Ketika benih tanaman sudah tumbuh atau minimal berusia 2 hari maka dapat dipindahkan ke paralon yang dibuat.

Nutrisi tanaman berasal dari kotoran ikan lele yang berada di kolam kemudian air kolam yang kotor akan disedot oleh aerator dan air kembali lagi ke kolam dalam kondisi bersih sehingga sistem aquaponik menghasilkan simbiosis mutualisme antara ikan dan tanaman.

Tanaman aquaponik dapat dipanen dalam waktu 1-2 bulan sedangkan ikan lele 3-4 bulan.

Kegiatan dari pagi hingga sore berlangsung secara interaktif, komunikatif, dan antusias. Harapannya setelah pengabdian ini siswa disabilitas di asrama dapat menggunakan sistem aquaponik untuk produksi ikan lele dan tanaman hidroponik secara berkelanjutan serta bermanfaat bagi mitra.

Editor:Pilih Nama Editor
Sumber:

Artikel Terkait