Industri Pertekstilan Nasional Kritis, Tapi 100 Persen Lulusan AK-Tekstil Solo Terserap Pasar

21 September 2024, 16:01 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Akademi Komunitas Tekstil atau AK Tekstil Solo menggelar Dies Natalis IX dan acara Wisuda X, Sabtu (21/9/2024), di kampus setempat. Sebanyak 176 lulusan mengikuti prosesi wisuda.

Rinciannya, 46 lulusan dari Teknik Pembuatan Benang, 50 lulusan Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan 80 lulusan Teknik Pembuatan Garmen. Dengan tambahan itu, total lulusan AK-Tekstil Solo menjadi 1.450 orang sejak angkatan pertama.

“Kami menciptakan lapangan kerja baru dengan menghasilkan wirausaha muda melalui pendampingan unit inkubator bisnis dengan tenant yang bernama Simpelity,” kata Direktur AK Tekstil Solo, Wawan Ardi Subakdo di sela wisuda.

Wawan Ardi Subakdo mengklaim, para lulusan angkatan 2024 telah diterima di 27 perusahaan industri tekstil dan produk tekstil yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat.

“Capaian ini tak lepas dari penerapan sistem pendidikan dual system yang menekankan pada kesiapan lulusan menghadapi tuntutan industri dan Revolusi Industri 4.0,” jelasnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Masrokhan mengatakan, saat ini permintaan tenaga kerja oleh dunia industri terus bertambah.

IMG 20240921 152615
Wakil Ketua API Jawa Tengah Liliek Setiawan memberi sambutan dalam Wisuda VIII AK Tekstil di Solo.

Bahkan, 100 persen lulusan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian diterima oleh industri. “Bahkan ini masih kurang. Menteri Perindustrian memberikan arahan kepada kami agar terus menambah kualitas tenaga kerja,” katanya.

Meski demikian, lanjut dia, kapasitas lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Perindustrian terbatas. Oleh karena itu, pihaknya juga menyelenggarakan diklat kepada mereka yang belum terserap oleh industri.

“Mereka ini kami carikan jalan keluar, gedung kami yang kosong, belum terpakai digunakan untuk kelas. Tahun ini kami menerima sekitar 33.000 orang,” katanya.

Ia mengatakan program itu berupa pendidikan dan latihan yang selama 2-3 minggu. “Di situ ada pelatihannya, peserta dapat sertifikasi dan fasilitas penempatan kerja. Jadi ini three in one. Mau cari kerja sendiri juga bisa, tapi kami juga sudah menyiapkan industrinya,” katanya.

Ia mengatakan untuk pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian setiap tahun menghasilkan sekitar 8.000 lulusan. Sedangkan program three in one atau diklat tersebut bisa menghasilkan hingga 34.000 tenaga kerja per tahunnya.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait