Inflasi Solo Bulan Maret 0,9%, Kepala BPS Totok Tavirijanto : Penyebab Utama LPG Bukan Minyak Goreng

4 April 2022, 14:42 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Kepala Badan Pusat Statistik Kota Surakarta Totok Tavirijanto mengatakan, penyumbang inflasi paling tinggi Kota Solo di Bulan Maret adalah bahan bakar rumah tangga yakni LPG.

Di Bulan Maret 2022, menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat, Solo mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks harga konsumen sebesar 109,10. Angka itu lebih tinggi dari inflasi nasional.

Totok mengakui, berita minyak goreng yang langka, mahal, dan sulit didapat memang viral dimana-mana, tapi yang menjadi penyebab utama inflasi di Kota Solo adalah gas LPG. Gas LPJ menjadi penyebab utama, sedangkan minyak goreng di urutan ke sembilan.

“Harga gas bulan Maret mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding bulan Februari 2022,” kata Totok ketika menyampaikan rilis BPS di kantornya, Kamis (1/4/2022).

Selain harganya yang naik, kata dia, tingkat konsumsi elpiji cukup besar, jika dibanding dengan minyak goreng. Bahan bakar gas dipergunakan untuk rumah tangga, karena sudah jarang masyarakat yang menggunakan kayu bakar.

“Distribusi LPG itu diatur negara diatur Pertamina, tidak ada lembaga lain, dan tidak ada merek lain yang jadi pilihan masyarakat,” kata Totok.

Setelah gas elpiji, kata Totok, disusul telur ayam ras, cabai merah, tarif angkutan udara, gudeg, kue kering berminyak, bawang putih, minyak goreng dan besi beton.

“Meski banyak dicari, ada beragam kemasan minyak goreng, jadi masyarakat bisa memilih,” tandas Totok.

Lebih lanjut Totok mengatakan, untuk tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021), yakni 3,16 persen. Jika dibandingkan dengan Jawa Tengah maupun nasional maka sampai Maret Kota Surakarta Inflasi lebih tinggi 0,75 % dan Nasional 0,66 persen.

Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka Inflasinya, semua mengalami inflasi. Tertinggi di Kota Cilacap 1,19 persen, diikuti Kota Solo 0,93 persen. Kota Tegal 0,89 persen, Purwokerto 0,82 Persen, Kudus 0,81 persen, dan Kota Semarang 0,66 persen.

Totok mewaspadai tingginya inflasi di Bulan April lantaran tingginya tingkat konsumsi masyarakat selama Ramahan. Selain itu, naiknya harga BBM jenis Pertamax mulai tanggal 1, dikhawatirkan mempengaruhi inflasi di Bulan April.

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait