Inflasi Solo Maret 2024 Rendah, Gerakan Pangan Murah Dinilai Berdampak

1 April 2024, 16:00 WIB

SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Inflasi Kota Surakarta atau Solo di bulan Maret 2024 tercatat rendah, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo menilai beberapa program pengendalian harga pemerintah seperti Gerakan Pangan Murah dinilai berdampak.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Kota Solo Ratna Setyawati usai menyampaikan berita resmi statistik rutin bulanan di kantor berita Solo, Senin (1/4/2024).

“Angka inflasinya untuk bulan Maret 0,45 persen dibandingkan Februari di angka 0,62 persen. Jadi relatif lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya,” ungkap Ratna Setyawati.

“Itulah upaya pemerintah, berarti beberapa komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat benar-benar ditekan. Banyak gerakan pangan murah dan banyak bantuan pangan sehingga harga terkendali,” terangnya.

Menurut Ratna Setyawati, program pengendalian inflasi yang gencar dilakukan pemerintah terlihat dampaknya karena dilakukan di semua wilayah di kota Solo.

“Kalau program hanya dilakukan di satu wilayah dan tidak dilakukan di wilayah lain dampaknya ya hanya di situ saja,” kata Ratna Setyowati.

Dijelaskan, perubahan harga atau peningkatan harga yang terjadi di bulan Maret 2024 dibandingkan bulan Februari 2024 masih terjadi di beberapa komoditas, tapi perubahannya tidak setinggi bulan Februari.

“Angka inflasi Maret kan lebih rendah daripada bulan Februari. Tapi memang komoditas di bulan Ramadan ini kan beberapa memang berubah ya (pola) konsumsinya,” terang Ratna Setyowati.

BPS mencatat, komoditas beras yang tadinya andilnya tinggi sekarang juga lebih rendah daripada bulan lalu walaupun harga beras terpantau masih ada kenaikan.

Yang paling mencolok, kata Ratna Setyowati, komoditas cabai merah yang bisa mengontrol inflasi di bulan Maret 2024. Cabai merah justru menetralisir inflasi di bulan Maret di kota Solo.

“Memang setelah panen cabe stok melimpah jadi pedagang-pedagang cabe yang biasanya stok sedikit, di bulan Maret stoknya di Pasar Legi terpantau melimpah,” lanjutnya.

Sementara itu, komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi secara month to month (mtm) di bulan Maret dibandingkan bulan Februari adalah telur dan daging ayam serta beras.

Telur dan daging ayam menjadi komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi di kota Solo pada bulan Maret 2024.

Menurut Ratna Setyawati, hal itu terjadi karena memang pola yang biasa terjadi di bulan Ramadan, di mana permintaan masyarakat tinggi sehingga harganya tinggi.

Kendati demikian, BPS meyakinkan bahwa pasokan aman di Surakarta yang lebih banyak stoknya dari wilayah sekitar seperti Boyolali dan Sragen.

Sedangkan komoditas yang memiliki andil besar terhadap inflasi secara year on year (yoy) yakni bulan Maret 2024 dibandingkan Maret 2023 adalah emas.

“Itu nanti pola setelah Ramadan akan berubah lagi. Apalagi emas, masyarakat akan menjual lagi setelah Idul Fitri. Ternyata masyarakat masih banyak yang senang berhias menjelang Lebaran,” pungkas Ratna Setyawati.

Editor:Arumi Chan
Sumber:

Artikel Terkait