LOKAWARTA.COM, SOLO-Dokter Abdullah Al Hazmy N.Or.AIFO.K mengatakan, faktor genetik orang tua cukup dominan dalam perkembangan fisik. Orang tua yang punya tubuh prima bisa jadi akan menurun pada anaknya.
Namun bukan berarti orang tua yang tidak ada bakat olahraga anak anaknya akan tidak mampu berprestasi dalam bidang olahraga. Dengan latihan dan ketekunan maka anak akan bisa berprestasi baik.
Menurut dia, orang tua yang ingin anaknya tumbuh tinggi harus memerhatikan asupan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan. Agar dapat tumbuh optimal, anak membutuhkan nutrisi lengkap yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, serta mineral.
Abdullah yang juga dokter atlet itu mencontohkan, Taekwondo adalah seni bela diri Korea yang butuh tingkat kebugaran dan koordinasi yang tinggi. Kompetisi Taekwondo terdiri dari ronde 3 x 3 menit yang melibatkan serangkaian pukulan dan tendangan cepat dengan istirahat 1 menit di antara setiap ronde.
Selama turnamen, kata dia, mungkin atlet diminta untuk bersaing 5-8 kali sehari untuk mencapai final. Oleh karena itu atlet memerlukan tingkat kebugaran anaerobik. Selain itu juga harus memiliki tingkat kebugaran aerobik yang tinggi. Itu diperlukan atlet untuk memulihkan dan mempertahankan kinerja selama beberapa putaran dan selama turnamen.
Guna mendapatkan penampilan yang optimal, para atlet harus memiliki upaya yang cukup besar dalam proses pelatihan. Energi dominan yang digunakan dalam taekwondo kyorugi (fight) adalah sistem energi.
“Nutrisi yang dikonsumsi berperan penting bagi para atlet,” kata dia ketika menjadi pembicara utama dalam seminar Gizi Seimbang Prestasi Gemilamg yang digelar UKM Taekwondo Unisri Surakarta.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Unisri Prof Dr Sutoyo mengatakan, bagi seorang atlet gizi merupakan hal penting. Terutama bagi atlet remaja.
Gizi selain menentukan performa fisik juga berperan dalam tumbuh kembang. Dengan gizi yang cukup dan latihan teratur akan menjadikan tubuh sehat dan kuat dalam berlaga.
“Tidak hanya Taekwondo saja, orang tua, official, pelatih, dan atlet dari semua cabang olahraga harus memahami ini. Ini penting,” kata Prof Dr Sutoyo.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |