LOKAWARTA.COM,JOGJA-Lembaga keuangan, tidak terkecuali Bank Perkreditan Rakyat (BPR) perlu menyusun strategi agar dapat mencapai target sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jumlah kredit bermasalah atau Non Performance Loan (NPL) yang tetap terkendali di bawah angka 5 persen.
Demikian pernyataan dosen Prodi Akuntansi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suharno, saat tampil sebagai fasilitator workshop Eksekusi RBB 2022 Dengan Pendekatan Balance Score Card (BSC).
Workshop diikuti 129 peserta dari Danagung Group yaitu BPR Klaten Sejahtera, BPR Danagung Abadi, BPR Danagung Ramulti, BPR Danagung Bakti dan BPRS Danagung Syariah, bertempat di Griya Persada Convention Hotel and Resort Kaliurang, Sabtu (2/7-2022).
“Perekonomian Indonesia pasca pandemi covid-19 mulai nampak ada pergerakan dan pertumbuhan perekonomian yang signifikan. Sektor riil mulai bangkit, kebutuhan dana segar dalam bentuk kredit maupun pembiayaan di sektor perbankan mulai meningkat, namun potensi resiko kredit macet juga masih membayangi,” kata Suharno.
Lebih lanjut, Suharno yang juga direktur Amalia Consulting, mengingatkan agar fokus peserta tidak hanya sekedar bertumpu pada pencapaian target dari sisi finansial semata, namun juga memperhatikan aspek non finansial.
“Aspek finansial dan non finansial dalam konsep BSC harus mendapat porsi seimbang. Kalau hanya fokus pada pencapaian laba, aset, dan pengendalian NPL, maka bisa jadi bumerang untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang,” tandasnya.
“Dimensi kepuasan pelanggan, proses bisnis, pembelajaran dan pertumbuhan yang merupakan dimensi non finansial juga harus menjadi perhatian dalam melakukan eksekusi RBB 2022,” papar Suharno mewanti-wanti.
Kegiatan workshop yang berlangsung fun dan antusias ini juga dihadiri secara langsung, Rachmad Ali, selaku Chairman Danagung Group, yang memberikan motivasi agar selalu berpikir dan bertindak optimis, serta tidak gampang mengeluh menghadapi situasi saat ini.
“Anda semua harus selalu semangat dan optimis dalam bekerja untuk mewujudkan RBB 2022. Jangan jadi pecundang. Jadilah petarung yang hebat dan handal,” ungkapnya membakar semangat peserta workshop.
Sementara itu, ketua panitia workshop, Kotot Tamtama, yang juga direktur utama BPR Klaten Sejahtera, diakhiri sesi workshop meminta komitmen peserta terkait pelaksanaan workshop
“Kegiatan workshop harus ada tindak lanjut, mohon kepada peserta workshop untuk membuat komiten personal terkait rencana dan tindakan yang akan dilakukan setelah mengikuti worksop secara tertulis, ” pungkasnya (*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |