LOKAWARTA.COM,SOLO-Ada jamu gendong, dari berbagai produk UMKM, yang dipajang pada booth pameran tempat digelarnya pertemuan Forum Trade Investment and Industry Working Group / TIIWG G20 Alila Solo, Rabu (6/7/2022).
Jamu gendong siap minum dalam botol yang diletakan dalam tenggok di atas meja itu menyita perhatian para delegasi negera-negara anggota TIIWG G20 yang hadir dalam forum. Tak hanya tanya sana sini tentang proses pembuatan jamu dari rempah rempah dan sejarah jamu, mereka juga mencoba minuman jamu.
Salah satunya Mr Lim, delegasi dari Asia. Dia mengaku baru kali ini minum minuman tradisional asli Nusantara yang sudah turun temurun, meski sudah beberapa kali datang ke Indonesia. “Jamu dari Indonesia itu rasanya beda,” kata Mr Lim memuji rasa jamu yang diminumnya.
Penjaga stand jamu, Made Ayu Aryani (38), sekaligus owner kedai jamu Rumah Reina mengatakan, para delegasi lebih memilih jamu temulawak dan kunyit asem dibanding beras kencur. Mereka kurang familiar dengan kencur, yang hanya tumbuh di sini. Para delegasi juga lebih suka minuman dengan kadar gula yang rendah.
“Jamu memiliki rasa yang berbeda dari minuman lain sekaligus memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh,” kata Ayu yang mengaku rutin minum jamu.
Ayu merintis usaha jamu di Kota Solo pada 2012, dengan membuka cafe jamu atau herbal. Kini dia fokus memproduksi jamu siap minum dan jamu kering untuk pasokan sejumlah toko di Solo Raya dan Bali. Menurut dia, penjualan jamu di Bali cukup lumayan dan harganya pun berbeda.
Dikatakan, produk jamu Rumah Reina yang dipamerkan dalam pertemuan TIIWG G20 di Alila Solo ini bisa dibeli secara online melalui Shopee maupun Tokopedia. “Harga per produk Rp 20.000 sampai Rp 350.000,” pungkas Ayu.
Ditemui wartawan di tempat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo menjelaskan ada empat booth untuk UMKM di Alila Solo. Sebelum buka stand, para pelaku UMKM telah mendapatkan sejumlah pelatihan dari Bank Indonesia.
“Ini dalam rangka support forum G20 di Kota Solo. Istilahnya mengenalkan produk UMKM Solo supaya lebih dikenal, semakin mengglobal, dan ada transaksi selanjutnya,” kata Joko.
Dikatakan, Kota Solo menjadi salah satu proyek percontohan wellness tourism di Indonesia. Maka sangat pas kalau yang dikenalkan dalam forum pertemuan G20 ini adalah produk jamu, selain produk UMKM lainnya.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |