LOKAWARTA.COM,SEMARANG-Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendukung industri BPR/BPRS bertransformasi menuju digital demi peningkatan kualitas pengelolaan bisnis bank.
Momen pasca pandemi dapat dimanfaatkan pengelola BPR/BPRS melakukan transformasi bisnis dari yang semula dilakukan manual menuju digital.
“Sehingga pelayanan kepada nasabah menjadi lebih optimal,” ujar Penasihat Pratama Pusat Diklat LPS, Budi Joyo saat memberi sambutan di acara yang digelar 8 -9 Juni 2022 di Semarang.
Dukungan LPS terhadap industri BPR/BPRS, lanjut dia, telah dilakukan secara rutin. Contohnya, tahun lalu, LPS mengadakan pelatihan bagi komisaris dan direksi BPR seluruh Indonesia.
“Salah satunya hasilnya mengarah kepada kepatuhan bank atau bagaimana mengelola BPR secara prudent,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, LPS juga mensosialisasikan mengenai Syarat Penjaminan 3T. Yakni Tercatat dalam pembukuan bank, Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) tidak melebihi TBP LPS, dan nasabah tidak melakukan Tindakan yang merugikan bank, seperti memiliki kredit macet.
Selain itu juga disosialisasikan mengenai komitmen LPS untuk lebih melayani masyarakat, salah satunya membantu nasabah mengetahui syarat penjaminan simpanan yaitu dengan menghadirkan simulasi Kalkulator LPS.
Nah, karena itu, kehadiran kalkulator 3T LPS dinilai membantu masyarakat agar lebih memahami syarat-syarat penjaminan. Ada pun simulasi Kalkulator 3T LPS bisa diakses secara mudah, kapan saja dan di mana saja melalui www.lps.go.id.
“Dengan adanya inovasi ini, bila mana suatu bank terpaksa dilikuidasi, maka simpanan nasabah tetap bisa dibayarkan LPS karena simpanan mereka telah sesuai syarat 3T.”
Ketua Perbarindo DPD Jateng Dodi Sumarsana menyatakan, dengan adanya program digitalisasi maka diharapkan UMKM binaan BPR/BPRS dapat bertransformasi dengan memanfaat teknologi dalam pengelolaan keuangan, memantau cashflow usaha atau pengembangan penjualan secara digital, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal.
Dikatakan, target pelaksanaan kegiatan digitalisasi operasional BPR/BPRS di enam wilayah Perbarindo di Jawa Tengah mencakup seluruh anggota yang berjumlah 254 BPR/BPRS.
“Namun sampai saat ini, baru terlaksana di tiga wilayah, yaitu Perbarindo DPK Tegal sebanyak 30 BPR/BPRS, Pati 33 BPR/BPRS, dan saat ini di Semarang.”
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |