Kontribusi Mahasiswa KKN Dalam Pencegahan Gizi Buruk dan Stunting Akibat Pandemi, Berikut Langkah Antisipasi Stunting

29 Agustus 2022, 21:10 WIB

LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi, sekaligus karyawan PMI Kota Solo, Kurnia Putri Maharani, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 2 bulan di Kabupaten Karanganyar tepatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo.

Kurnia Putri Maharni memilih kegiatan yang beda dari kegiatan yang dilakukan para mahasiswa lain di kelompoknya. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah tersebut akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah “stunting”.

Langkah tersebut dilakukan dua kali, yakni pada hari Minggu (31/7/2022) kepada ibu-ibu kader PKK RW 02 yang dihadiri 20 orang dan Sabtu (13/8/2022) Agustus kepada ibu-ibu kader Posyandu serta anak-anak di wilayah RW 01 dan RW 02 Jetak Wonorejo.

Pada kegiatan posyandu tersebut anak-anak dilakukan pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan dan pemberian vitamin A.

“Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa akibat dari pandemi Covid 19 ini salah satunya berdampak pada meningkatnya gizi buruk dan stunting di Indonesia,” kata Kurnia Putri Maharani.

“Sehubungan dengan hal tersebut, harus dilakukan sosialisasi yang berkaitan dengan pencegahan gizi buruk maupun stunting,” imbuh Putri.

IMG 20220829 204923

Pencegahan gizi buruk dan stunting dimulai sejak ibu hamil, kemudian menyusui hingga anak dalam masa emas yakni 1000 hari pertama kelahiran. Langkah-langkah untuk mencegah gizi buruk / stunting menurut Putri antara lain :

Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.

Memberii ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati adalah sangat penting, karena protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak, dan rutin membawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Karena hal tersebut secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.

“Mudah-mudahan sosialisasi ini memberikan contoh kepada masyarakat lain yang peduli dan memiliki pengetahuan tentang kesehatan untuk melaksanakan sosialisasi secara serentak dan berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga masyarakat Indonesia terbebas dari gizi buruk dan stunting.”

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait