Kuota FLPP Tahun 2024 Ditambah 34.000 Unit, Berlaku Mulai 1 September

28 Agustus 2024, 08:07 WIB

JAKARTA,LOKAWARTA.COM-Kabar gembira bagi para pengembang perumahan subsidi dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pemerintah telah mengumumkan penambahan kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) tahun 2024 sebanyak 34.000 unit. Kebijakan itu mulai berlaku 1 September.

Sebelumnya pemerintah telah menyediakan kuota FLPP Tahun 2024 untuk rumah subsidi sebanyak 166.000 unit dan telah habis sejak akhir Juli. Dengan penambahan 34.000 unit itu, total kuota FLPP Tahun 2024 yang disediakan pemerintah ada 200.000 unit.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan FLPP ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan naiknya kuota FLPP diharapkan bisa mendorong kemampuan kelas menengah di sektor konsumsi, khususnya di bidang perumahan.

“FLPP ini dari semula target sebesar 166.000 unit, ditingkatkan menjadi 200.000 unit,” ucap Airlangga kepada wartawan, Selasa (27/8/2024), dikutip dari detik.com.

Selain itu, lanjut Airlangga, kebijakan insetif pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPNDTP) untuk sektor perumahan sebesar 100% juga diberlakukan kembali.

Sebelumnya, kebijakan PPNDTP itu hanya berlaku hingga Juni 2024, sementara dari bulan Juli-Desember 2024 berlaku PPNDTP 50%.

Kedua kebijakan itu, penambahan kuota FLPP dan pemberlakuan PPNDTP 100%, berlaku mulai 1 September 2024. Untuk peraturannya, kata Airlangga, masih disusun Kementerian Keuangan.

“Jadi dengan dua kebijakan tersebut yang berlaku nanti untuk 1 September, diharapkan mendorong kemampuan kelas menengah untuk mendorong sektor konsumsi. Kita tahu sektor konsumsi dan perumahan itu multiplier effect-nya tinggi,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sudah meminta tambahan kuota FLPP ke Kementerian Keuangan.

Penambahan itu mengakomodasi permintaan pengembang rumah bersubsidi yang tergabung dalam sejumlah asosiasi, seperti REI, Apersi, dan Apernas.

Meski penambahan kuota FLPP itu masih jauh dari kebutuhan namun setidaknya sedikit membantu para pengembang yang sejak akhir Juli 2024 kesulitan akad kredit.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait