SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Owner generasi ke-6 Toko Roti Ganep Laurensia Liona membeberkan rahasia toko oleh-oleh legendaris di kota Surakarta (Solo) tersebut yang mampu bertahan hingga 143 tahun.
“Manajemennya sudah tertata baik sejak jaman ibu saya, sudah menggunakan manajer-manajer profesional. Terutama nilai-nilai yang diajarkan ibu saya itu sangat baik sejak dulu,” tutur Laurensia Liona saat berbincang dengan awak media di Toko Roti Ganep, Selasa (23/4/2024).
Owner Toko Roti Ganep generasi ke-5 yang merupakan ibu dari Laurensia Liona yakni Cecilia Maria Purnadi alias Oeke sejak tahun 1990-an sudah memakai sistem modern dan bekerjasama dengan perbankan. Ganep sudah memakai pemasaran modern dan melek digital dengan bikin website serta menerapkan sistem pembayaran cashless.
“Ibu saya mindsetnya sangat modern dan mengikuti zaman itu sangat penting. Sehingga beliau sudah tahu pemasaran yang lebih efektif dan sesuai dengan zamannya,” kata Laurensia Liona.
Wanita tersebut bersyukur cara bisnis Ganep sudah tertata sejak generasi sebelumnya, sehingga tinggal melanjutkan dengan mengikuti perkembangan zaman. Nilai-nilai atau pakem tidak ada yang diubah, hanya cara-caranya yang menyesuaikan zaman.
“Ganep berupaya mengikuti zaman dengan caranya tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan karakter,” terangnya.
Pihaknya mengakui, Ganep tidak terlalu fokus membuka cabang banyak atau waralaba. Karena lebih memilih kolaborasi dengan rekanan lain. Ia tidak memandang toko oleh-oleh lain sebagai kompetitor melainkan bersinergi dengan semua.
Wanita yang pernah kuliah S1 di Kanada ini memang mengambil Administrasi Bisnis dan telah menyandang gelar Bachelor of Business Administration. Kendati demikian, awalnya ia tidak berpikir untuk meneruskan bisnis Ganep.
“Tetapi memang saya cocok di situ. Karena aktivitas orang menyentuh bisnis, semua barang atau jasa bisa diuangkan atau dinominalkan saat kita tahu bagaimana caranya,” ujar Laurensia Liona.
Sejak memegang Ganep dari tahun 2018, diakuinya mengalami pasang surut yang meski sebenarnya pendek tapi cukup tajam karena ada pandemi Covid-19. Namun Laurensia Liona bersyukur karena bisa bertahan berkat kerjasama dan kemakluman dari tim Ganep.
“Yang pastinya di saat-saat sulit itu harus ada penyesuaian, mereka bisa sabar dan mengerti. Tidak ada sampai PHK atau pemberhentian sepihak atau pemotongan gaji yang signifikan. Alhamdulillah sejak generasi ibu saya ini, sistemnya bagi hasil. Jadi cukup untuk bertahan hidup semua pada saat itu,” ungkapnya.
Momen tersulit saat pandemi Covid-19 tersebut bertepatan dengan tutupnya 2 cabang Ganep di Sukoharjo dan Banyuanyar karena habis kontrak. Pihaknya tidak melanjutkan sehingga ada efisiensi, tim bisa ditarik ke Ganep pusat dan tidak ada biaya operasional lain.
“Selain itu, semangat melayani sudah ditanamkan sejak tim bergabung sehingga cara pelayanan disesuaikan saat pandemi Covid-19. Sehingga semua melu obah melu mamah (ikut bergerak ikut makan),” kata Laurensia Liona.
Saat ini, total menu Ganep mencapai ratusan dan terus dilakukan perkembangan ke arah produk-produk yang sehat. Sebab pihaknya menyadari semakin banyak bahan pangan kimia.
“Kita pengen jualan kami juga menyehatkan masyarakat. Kami nggak tega kalo kami menyajikan produk yang tidak sehat. Makanya seminimal mungkin bahan kimia. Kami juga mengutamakan bahan-bahan lokal,” urai Laurensia Liona.
Kini Toko Roti yang berdiri sejak tahun 1881 tersebut telah mencapai usia 143 tahun. Pihaknya berharap, kehadiran Ganep semakin bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan salah satu nilai yang diturunkan generasi sebelumnya.
Sementara itu, Oeke yang merupakan owner generasi ke-5 Ganep mengaku tidak tertarik untuk mengembangkan waralaba.
“Saya kira manajemen ala kekeluargaan alami modelnya tapi cukup profesional. Artinya sekarang pun dilanjutkan sama dia (ahli waris) sudah profesional. Saya sendiri tidak tertarik waralaba karena sifatnya musiman. Kami lebih suka mempertahankan tradisi,” jelas Oeke.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |