).SOLO,LOKAWARTA.COM-Pengembangan layanan perpustakaan di era society 5.0 merupakan perpaduan antara cyberspace dan physical space dengan teknologi 5G, artificial intellegency, big data dan lain-lain.
Menurut Pustakawan Ahli Madya Universitas Gajah Mada Dr Purwani Istiana MA, itu syarat penting guna memastikan masyarakat mendapat layanan yang baik untuk mencapai kualitas hidup yang lebih tinggi.
Penerapan pengembangan layanan perpustakaan yang sudah ada saat ini, kata Dr Purwani, antara lain online registration, checkpoin, koleksi ebook/e-journal, book a room/a seat, document/book delivery service dan virtual reference servive/chatbot.
“Kita juga perlu memanfaatkan media sosial untuk layanan perpustakaan,” kata dia ketika memaparkan materi dalam seminar nasional perpustakaan di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Kamis (14/9/2023).
Pembicara lain, Nurmaya Prahatmaja, dosen Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi dari UNPAD lebih menyoroti pengembangan perpustakaan di era society 5.0. Menurut dia, pengembangan perpustakaan di era society 5.0 butuh strategi yang melibatkan manusia, sarana prasarana, dana, dan kebijakan.
Diperlukan juga visi yang jelas, terukur jelas arah dan tujuannya, serta affordable. Selain itu perlu kreativitas dan inovasi sesuai karateristik masing-masing perpustakaan, atau menonjolkan keunikannya.
“Khusus perpustakaan perguruan tinggi perlu dikembangkan, menjadi lebih penting seiring dengan tuntutan perguruan tinggi terutama dalam kaitannya dengan upaya pengembangan Ekosistem Digital Pendidikan Tinggi.
“Masalah, tantangan, peluangnya di Era Society 5.0 pada umumnya masih pada anggaran, kebijakan institusi, ketersediaan ruangan, adaptasi pada teknologi, mindset lembaga penaung. Inovasi dan Kreasi di Perpustakaan PT sangat beragam.”
“Perlu pendampingan, kerjasama dan kolaborasi dengan program studi, fakultas & lembaga internal maupun eksternal kampus. Perpustakaan PT perlu berani menampilkan inovasi dan kreasinya, sesuai karakteristik masing-masing,” jelasnya.
Dalam sambutannya ketika membuka seminar, Wakil Rektor I Prof Dr Bambang Sunarto menyampaikan, pada konsep Society 5.0, pustakawan perlu berperan besar berinovasi dan bekreasi mengembangkan perpustakaan berbasis ekosistem digital yang erat hubungannya dengan revolusi industri.
“Banyak sekali yang bisa kita lakukan, seperti transformasi digital di perpustakaan, big data, mengembangkan AI (Artificial Intelligence) / kecerdasan buatan dan teknologi. Internet of Things (IoT), serta pengembangan lainnya.”
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |