SOLO,LOKAWARTA.COM-Pemimpin hendaknya seperti angin atau laku hambeging maruta. Yakni, senantiasa memberi kesegaran dan selalu turun ke bawah, melihat rakyatnya.
Angin tidak berhenti memeriksa dan meneliti, selalu melihat perilaku manusia, bisa menjelma. besar atau kecil, berguna jika dibutuhkan. Jalannya tidak kelihatan, nafsunya tidak ditonjolkan.
Demikian salah satu dari 8 filosofi pemimpin dalam hasta laku yang disampaikan Bambang Nugroho dalam ujian akhir S2 Penciptaan Seni Rupa Program Pasca Sarjana ISI Surakarta, Jumat (30/8/2024).
Namun dalam tugas akhir berjudul Alih Wahana Motif Batik Semen Rama pada Media Logam itu, Bambang Nugroho yang sering disapa Bambang Gage itu hanya mengambil lima dari 8 filosofi kepemimpinan itu.
Selain laku hambeging maruta (angin), empat lainnya adalah laku hambeging agni (api), laku hambeging baruna (samudera), laku hambeging candra (bulan), dan laku hambeging bumi.
“Dalam laku hambeging bumi, pemimpin hendaknya memiliki sifat sifat utama dari bumi, yakni teguh, menjadi landasan pijak dan memberi kehidupan atau kesejahteraan bagi rakyatnya,” kata Bambang Gage.
“Bumi selalu dicangkul dan digali, namun bumi selalu iklas dan rela. Begitu pula dengan seorang prmimpin yang harus rela mengorbankan kepentingan pribadinya untuk kepentingan rakyat.”
Meski Alih Wahana Motif Batik Semen Rama pada Media Logam itu sudah dirancang sejak lama atau sekitar dua tabun lalu, namun filosofi kepemimpinan yang diangkat tersebut “pas banget” bagi Bambang Nugroho yang baru mendapat rekomendasi dari PDIP dan mendaftar ke KPU sebagai Wakil Wali Kota Surakarta mendampingi Teguh Prakosa.
“Saya tidak menduga sama sekali momentumnya bisa seperti ini, pas banget. Ya kita syukuri sajalah,
Bambang Gage yang juga owner dan pendiri Gage Desain itu berharap, filosofi kepemimpinaan hasta laku itu diharapkan bisa menginspirasi dirinya dan masyarakat luas yang (kelak) menjadi pemimpin.
“Saya adalah pengusaha reklame atau periklanan yang sering melayani para pejabat, pengusaha, maupun anggota DPRD yang berpromosi maupun sosilisasi, dari situ aku juga belajar kepemimpinan,” kata Bambang Gage yang aktif di berbagai bidang organisasi itu.
Sebelum ada ujian, ada penampilan monolog dan sendra tari tentang filosofi kepemimpinan hasta laku yang dijabarkan oleh dalam dan para penari dengan gerakannya yang sakral.
Selain menjalani ujian S2, dalam kesempatan itu Bambang Gage yang itu juga menyumbangkan lima hasil karya penciptaan seni rupa yang terbuat dari logam, antara lain tembaga, kuningan, besi, dan alumunium itu kepada almamaternya, ISI Surakarta.
Hadir dalam kesempatan itu, Rektor ISI Surakarta Dr I Nyoman Sukerna, Direktur Pasca Sarjana ISI Surakarta, para dosen penguji, Wali Kota Teguh Prakosa, dan para koleganya.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Surakarta Dr I Nyoman Sukerna, mengapresiasi hadil karya tersebut dan berharap bisa menginspirasi masyarakat. “Ini tinggalan atau legacy dari mas Bambang Gage yang sangat bermakna,” kata rektor.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |