SOLO,LOKAWARTA.COM-Jam belum menunjukkan pukul 8 tatkala suasana Auditorium FEB UNS sudah tampak ramai oleh mahasiswa baru yang penuh semangat mengikuti Seminar Financial Technology yang digelar oleh Program Studi Perbankan dan Keuangan Digital Sekolah Vokasi UNS.
Di tengah keramaian kerumunan mahasiswa yang berdesakan mencoba booth pameran, Bank Syariah Sragen (BSS) menjadi salah satu pusat perhatian. Antusiasme mereka terlihat jelas saat berinteraksi langsung, mengenal lebih dalam tentang literasi dan kesehatan finansial.
“Wah, level keuanganku masih nol,” ujar salah satu mahasiswa. “Wah, aku juga,” ujar sekelompok mahasiswa baru sambil tertawa lepas di depan booth Bank Syariah Sragen.
Menanggapi hal itu, Fakhruddin Nur, Direktur Utama Bank Syariah Sragen, yang hadir meninjau booth, menjelaskan : “Wajar kalau mahasiswa baru kebanyakan masih berada di level nol. Itu artinya financial chaos, kondisi di mana mereka masih bergantung pada orang tua. Nantinya level finansial akan meningkat ketika sudah mandiri dan memiliki pendapatan sendiri.”
Namun, ada kejadian menarik ketika salah satu mahasiswa mengaku sudah berada di level finansial peringkat 4. Namanya sebut saja Jo, mahasiswa berpostur kurus tinggi berkaca mata ini ternyata punya hasil level finansial yang lain dari teman-temannya.

“Wow hebat, berarti sudah sampai level Financial Stability ya?” tanya Fakhruddin.
“Iya Pak, saya sejak kecil diajari orang tua untuk mencari penghasilan. Bahkan saya ikut membantu usaha orang tua dan digaji,” jawab mahasiswa tersebut.
“Berarti sudah punya tabungan dana darurat minimal enam kali pengeluaran ya ?” lanjut Fakhruddin.
“Iya, Pak,” sahut mahasiswa itu mantap.
“Bagus sekali. Sudah coba ukur profil risiko investasinya?” tanya Fakhruddin lagi.
“Sudah Pak, saya termasuk kategori moderat. Saya lebih senang investasi di RDPU -reksadana pasar uang,” timpal mahasiswa tersebut.
Profil Jo yang punya literasi keuangan lebih baik dibandingkan teman seangkatannya ini ternyata tidak lepas dari peran keluarga dalam mendidik pengelolaan finasial sejak dini.
Melalui 4 aplikasi yang dikembangkan Bank Syariah Sragen Jo membuktikan hasil didikan orang tuanya selama ini sehingga ia dapat mengukur level finansialnya, melakukan perhitungan rasio kesehatan keuangan, mengukur profil risiko dan efektifitas investasinya.
Inilah sekelumit percakapan yang terjadi di tengah keramaian booth Bank Syariah Sragen. Suasana terasa seru sekaligus edukatif, menghadirkan cara literasi finansial yang dekat dengan kehidupan anak muda masa kini. Topik kebebasan finansial, investasi, dan pengelolaan keuangan dibahas dengan bahasa sederhana, riil, dan membumi.
Lewat momentum edukasi ini, Bank Syariah Sragen berharap semakin banyak Gen Z yang melek finansial seperti Jo, cerdas mengelola keuangan, dan bijak dalam memilih produk perbankan serta investasi. Dengan begitu, tercipta generasi yang siap menghadapi tantangan finansial masa depan dengan lebih percaya diri.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |