MATEMATIKA adalah bagian dari budaya. Matematika adalah satu diantara pencapaian budaya dan intelektual terbesar umat manusia.
Dan warga negara harus mengembangkan apresiasi dan pemahaman atas pencapaian itu, termasuk aspek estetika dan bahkan rekreasi.
Nah, mahasiswa KKNT-MBKM Unisri Surakarta kelompok 12 dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Fikriana Mahar Rizqi di Desa Gebyog Kecamatan Mojogedang, Karanganyar mencoba melangsungkan pembelajaran kelas dengan mengeksplorasi konsep berhitung matematika menggunakan media kreasi anyaman kertas.
Fungsinya untuk membiasakan anak dalam pembelajaran pasca pandemi covid-19 dan mempersiapkan anak anak di sekolah dasar agar menjadi SDM yang memiliki kemampuan dan skill yang baik, mempunyai kreativitas, pintar dalam perhitungan matematika.
Pengenalan media anyaman kertas itu dilakukan dua kali, tanggal 5 dan 11 Agustus 2022 dan Kamis di SDN Gebyog 2 Mojogedang Karanganyar.
Contoh konsep matematika dalam pembuatan kerajinan anyaman kertas ini misal menghitung-membilang. Dimana motif dibuat menggunakan bilangan berulang dan penyebutan bilangan asli. Penyebutan bilangan mulai satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, hingga sepuluh.
“Disamping itu juga pengenalan motif bangun datar persegi dan persegi panjang,” kata mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unisri, Ria Sayekti, sekaligus pelaksana kegiatan.
Dalam pembelajaran matematika menggunakan media kreasi anyaman kertas itu, peserta didik sangat antusias dalam mengeksplorasi kerajinan anyaman, baik dalam pembelajaran pada pertemuan pertama maupunbkedua.
Selain untuk meningkatkan minat peserta didik dalam belajar, kata Ria, pembelajaran matematika berhitung juga sebagai upaya melestarikan budaya tradisional daerah dalam pembelajaran matematika.
“Kegiatan ini juga salah satu cara untuk mengaplikasikan makna Tri Darma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan maupun pengabdian kepada masyarakat,” kata Ria.
Melalui kegiatan tersebut, Ria berharap akan ada perubahan positif dalam mengembangkan konsep berhitung matematika, khususnya untuk peserta didik SDN Gebyog 2, tentu dengan inovasi lebih menarik.
| Editor | : | Vladimir Langgeng |
|---|---|---|
| Sumber | : |
