Mengintip Pesan Cekgu dari Malaysia, Saat Kunjungi Solo Mengajar, Dukung Anak-anak Kelurahan Gandekan

1 Desember 2022, 21:13 WIB

Lokawarta.com, Solo-Cekgu atau guru asal Malaysia, Prof. Sylvester Arnab, 

Professor in Game Science (Applied Games) Coventry University’s Disruptive Media Learning Lab (DMLL), mengunjungi Kota Solo, membawa pesan bagi Solo Mengajar. 

Kunjungan pengajar United Kingdom (UK) ini sekaligus menandai diresmikannya ACES Corner, serta Kunjungan Professor Frugal and Playful Learning for Developing Social Resilience, di Taman Cerdas Gandekan Solo, Kamis (1/12/2022).

Berikut catatan lokawarta.com, terkait peresmian dan kunjungan para profesor muda, didampingi Direktur Solo Mengajar, Didik Kartika, S.Sos, serta Sugeng Sarwono, Kepala Desa Gandekan. 

  1. Menolong Anak-anak Belajar 

Prof. Sylvester Arnab menjelaskan telah melakukan penelitian terkait cara-cara belajar, sehingga anak-anak tidak bosan dan selalu senang saat belajar. 

  1. Sistem Frugal 

Sistem Frugal atau belajar secara simpel, diakui dosen University United Kingdom ini sebagai cara belajar yang tepat, untuk mencapai apa yang diingini, karena terkadang anak-anak tidak tertarik dengan cara belajar tertentu.

  1. Kolaborasi Anak dengan Orang Tua

Pria asal Malaysia ini mengakui, jika sistem ini dapat dilakukan orang tua bersama anak-anaknya, untuk mencapai yang diingini. 

  1. Terapkan Permainan Tradisional 

Sylvester menambahkan, jika permainan tradisional bisa menjadi salah satu sarana yang dapat diterapkan untuk membuat anak-anak lebih mudah memahami pelajaran. 

  1. Belajar Tradisi Lain

Dalam penelitiannya di beberapa negara, seperti Thailand, Malaysia, Indonesia dan Eropa, cara-cara tradisional merupakan cara paling bagus untuk belajar. 

  1. Tukar Menukar Cara Tradisional 

Belajar tradisi lain bisa menjadi cara meningkatkan kemampuan anak, bahkan tukar menukar cara permainan dari negara lain pun dapat dilakukan, seperti Malaysia belajar cara belajar di Kota Solo dan sebaliknya. 

  1. Tumbuh Kembang Anak

Lebih dari lima tahun, Solo Mengajar hadir menemani serta mendampingi anak-anak di Kelurahan Gandekan, yang diakui Didik Kartika, S.Sos, Direktur Solo Mengajar, siswa usia 6 – 12 tahun bertumbuh dan berkembang dengan baik. 

  1. Menambah Semangat Belajar

Diresmikannya ACES Corner yang merupakan ruang literasi, dilengkapi alat-alat permainan, diharapkan Didik dapat menambah semangat belajar anak-anak warga Gandekan. 

  1. Kerjasama Berbagai Pihak 

Didik mengakui, manajemen Solo Mengajar telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, untuk mendapatkan materi-materi pengajaran yang mudah diterapkan bagi anak-anak.

  1. Dukungan Pemerintah 

Melalui Kelurahan Gandekan serta jajarannya, keberadaan Solo Mengajar telah mendapatkan restu pemerintah, dibuktikan dengan disediakannya tempat luar biasa yakni Taman Cerdas, dengan gedung yang representatif dan bersih. 

  1. Bermanfaat 

Kehadiran Solo Mengajar di Taman Cerdas Kelurahan Gandekan, diakui Sugeng Sarwono, Kepala Desa setempat, sangat bermanfaat terutama bagi orang tua dan anak-anak.

  1. Anak-anak Berprestasi 

Sugeng berharap, anak-anak dari Kelurahan Gandekan kelak menjadi anak-anak berprestasi, bahkan bisa menjadi generasi penerus yang berprestasi, dan bermanfaat bagi negeri ini. 

  1. Kampung Pancasila 

Kelurahan yang pada bulan Februari 2022 dideklarasikan sebagai Kampung Pancasila ini berupaya memberikan edukasi bagi masyarakat, agar selalu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Kolaborasi Segala Bidang

Kolaborasi bidang pendidikan dengan bidang lain seperti seni dan budaya, menjadi bukti penerapan Pancasila di kampung ini, termasuk melakukan Kirab Bhinneka, setiap tanggal 1 Juni, sekaligus merayakan hari lahir Pancasila. 

  1. Zero Stunting 

Pemerintah desa juga menerapkan saran di bidang kesehatan, dengan fokus pada Zero Stunting, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan telah menetapkan Ceting Juragan atau Cegah Stunting sebagai tagline desa. 

Kegiatan ini juga menghadirkan Prof. Katherine Wimpenny, Professor of Research in Global Education, serta Dominic Mahon, P.hD, Development of Student Skills and Capabilities. *

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait