JAKARTA,LOKAWARTA.COM-Industri perbankan perlu memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan pelindungan konsumen dalam menghadapi tantangan penggunaan teknologi informasi di era digital.
Hal itu dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam siaran pers, Sabtu (13/5/2023), terkait kasus gangguan IT yang menimpa Bank Syariah Indonesia.
Sebagai pedoman, kata dia, OJK telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
Karena itu, lanjut Dian, Industri perbankan dituntut untuk meningkatkan ketahanan Sistem Elektronik yang dimiliki dan mampu memulihkan keadaan pasca-terjadinya gangguan layanan.
Ia mengatakan, OJK akan terus memastikan ketahanan digital perbankan Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum untuk dipedomani dengan konsisten oleh seluruh perbankan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi menambahkan, OJK memberikan perhatian besar kepada pelindungan nasabah dan konsumen.
Sehubungan dengan itu, KE PEPK mengharapkan agar sistem IT yang digunakan bank semakin memperkuat aspek pelindungan konsumen.
“OJK mengimbau masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar,” tandas Friderika.
Sementara itu sehubungan dengan gangguan layanan yang terjadi di BSI, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, saat ini layanan BSI telah berjalan normal secara bertahap melalui delivery channel yang tersedia.
Berkaitan pemberitaan mengenai indikasi penyebab gangguan layanan BSI, OJK mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menyikapi beredarnya informasi secara bijak.
Menurut dia, saat ini tim pengawas dan pemeriksa IT OJK tengah melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan yang dialami BSI dan meminta BSI untuk melakukan percepatan penyelesaian audit forensik yang saat ini sedang berjalan.
OJK juga mendukung langkah BSI mengedepankan upaya stabilisasi dan peningkatan layanan kepada nasabah, antara lain melalui perluasan layanan weekend banking.
Selanjutnya, OJK juga meminta BSI untuk mengoptimalkan pemberian tanggapan atas pengaduan yang diterima dari nasabah dan masyarakat.
Antara lain dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |