Orasi Guru Besar UTP Solo Prof Dr Achmad Fatchul Aziez : Sawah Tadah Hujan adalah Gudang Beras Kedua

3 Juli 2023, 16:25 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Di Indonesia lahan sawah mencapai 3,71 juta hektar dan luas sawah tadah hujan 45,7%, selebihnya lahan sawah irigasi.

Lahan sawah tadah hujan itu merata di berbagai daerah. Ada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.

Menurut Prof Dr Achmad Fatchul Aziez, lahan sawah tadah hujan juga bisa disebut sebagai gudang beras kedua setelah lahan sawah irigasi.

Sayang, produktivitas lahan sawah tadah hujan yang cukup rendah, hanya sekitar 2,0-3,5 ton/ha. Itu terjadi karena ada banyak kendala, baik cekaman biotik maupun cekaman abiotik.

Cekaman biotik seperti hama, penyakit dan gulma. Sedang cekaman abiotic seperti kekeringan, cekaman unsur hara dan cekaman rendaman.

Prof Aziez mengatakan, lahan sawah tadah hujan memiliki beberapa karakter. Antara lain, sering kekeringan dan banjir, kurangnya penggunaan bahan organik dan pupuk organik.

Selain itu, kesuburan tanah secara kimia, fisika, dan biologi terbilang cukup rendah. Hama penyakit dan gulma juga lebih banyak.

Meski produktivitas di lahan sawah tadah hujan rendah, menurut Prof Dr Achmad Fatchul Aziez, namun tetap ada solusinya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah antara lain, memilih varietas yang sesuai. Seperti, Mekongga, Cibogo, Ciherang, Situbagendit, Way Apo Buru.

“Lalu, pemberian bahan organik, pemberian pupuk organik, pemupukan berimbang, aplikasi kalium bikarbonat, aplikasi jamur mikoriza, aplikasi konsorsium bakteri endofit,” ujar Prof Aziez

IMG 20230703 161757

Hal itu dikatakan dalam orasi ilmiah berjudul : Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pemberdayaan Lahan Sub Optimal Tadah Hujan”, dalam pengukuhan guru besar di kampus Universitas Tunas Pembangunan / UTP Surakarta, Senin (3/7/2023).

Prof Dr Achmad Fatchul Aziez yang siang itu dukukuhkan adalah guru besar pertama UTP Surakarta. “Semoga apa yang telah diraih Prof Aziez menginspirasi dosen-dosen lainnya untuk meraih guru besar,” rektor UTP Surakarta Prof Dr Winarti ketika memberi sambutan.

Selama mengabdi 36 tahun menjadi dosen dan peneliti di UTP, Prof Aziez pernah menjabat sebagai ketua jurusan, wakil dekan Fakultas Pertanian, dekan Fakultas Pertanian, Kepala Perpustakaan dan saat ini menjabat sebagai kepala Inovasi, Kerjasama, dan Kewirausahaan periode 2022-2026.

Banyak prestasi dan penghargaan yang diraih oleh Prof Aziez antara lain dosen teladan UTP (tahun 2000), satya lancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Republik Indonesia (tahun 2010), penghargaan meraih gelar doktor dari rektor UTP (tahun 2016), penghargaan sebagai dosen berprestasi dari rektor UTP (2018), Satya Lancana Karya Satya 30 tahun dari Presiden RI (tahun 2020).

Selain itu bapak satu anak dua cucu itu juga aktif dalam menulis publikasi ilmiah baik nasional dan internasional. Terhitung hingga tahun 2023 ada sebanyak 12 artikel publikasi internasional yang sudah terpublish di jurnal internasional bereputasi terindeks scopus, baik di Amerika, Asia, dan Eropa.

Suami dari Agun Yanti itu juga aktif mengikuti penelitian dan pengabdian dari pemerintah yang sifatnya kompetitif, mulai dari Hibah dari Balitbang provinsi Jawa Tengah, Hibah Doktor tahun 2014, dan hibah yang sifatnya Penelitian Kompetitif Nasional pada Tahun 2016, 2018, 2019,dan 2022. Beliau juga aktif di oragnisasi Persatuan Agronomi Indonesia (Persagi).

Selanjutnya untuk pendidikan, Prof Aziez berhasil menamatkan gelar sarjananya di universitas Sebelas Maret (UNS) jurusan Agronomi pada tahun 1986, lalu mendapatkan gelar magister pertanian di Universitas Gajah Mada pada tahun 1994 di bidang Agronomi, dan gelar doktor dalam bidang ilmu pertanian berhasil diraihnya pada tahun 2016 di Universitas Gajah Mada.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait