“Namun dari hasil penelitian yang saya lakukan, seringkali pemerintah tidak terbuka. Artinya, meski kebijakan yang diambil itu diumumkan secara terbuka di masyarakat, namun hasil evaluasinya sering kali tidak diberitakan di tengah masyarakat,” kata Prof Dr Winarti.
Dengan demikian, lanjut dia, maka masyarakat tidak mengetahui. Padahal, kebijakan itu berorentasi pada kepentingan publik (masyarakat). Sedangkan pengertian kebijakan (policy), merupakan prinsip untuk mengarahkan pengambilan keputusan.
Sehingga kebijakan publik itu, bertujuan untuk mengatasi masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat. “Kami berharap, kalau kita menjadi pejabat jangan menggeser dana yang bukan haknya atau ibarat pedagang, jangan mengurangi berat timbangannya,” kata Prof Dr Winarti.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor Unisri Prof Dr Sutoyo mengatakan, dengan dikukuhkannya Prof Dr Winarti sebagai guru besat, maka diharapkan dapat menjadi motivasi dan semangat bagi para dosen Unisri lainnya untuk bisa menyusul.
Menurut Profesor Sutoyo, jika perguruan tinggi memiliki banyak guru besar maka akan menambah nilai tawar dan kenaikan derajat di mata masyarakat. “Ke depan, Unisri bercita-cita dapat meraih capaian sebagai perguruan tinggi yang berkualitas se- Asean,” tandasnya
Untuk itu para dosen harus terus belajar miningkatkan kualitas dan kompetennya, sehingga dapat menjadi profesor sejati yang mampu menularkan ilmunya melalui pengajaran kepada mahasiswa, konduktif dan mampu dijadikan inspirasi, bagi generasi di masa depan. (*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |