LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Dalam situasi pandemi seperti ini, dimana banyak orang mengalami kesulitan ekonomi, kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) BPR Bank Daerah Karanganyar 0,0%.
Angka NPL itu jauh di bawah rata-rata kredit bermasalah sejumlah bank perkreditan rakyat di Solo Raya yang tercatat di atas 5%, pada akhir Bulan Desember 2021.
Ada pun kredit yang disalurkan pada masyarakat, selama pandemi Covid-19, mengalami peningkatan hingga 113%, dari Desember 2020 senilai Rp 382,4 milyar naik menjadi Rp 433,4 milyar di akhir 2021.
Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat tumbuh 112%, yakni dari Rp 336,6 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 376,8 milyar di akhir tahun 2021. Sedang laba yang didapat selama setahun hingg akhir 2021 senilai Rp 6,6 miliar, naik Rp 500.000.000 dari tahun sebelumnya Rp 6,1 miliar.
Dengan performa yang bagus itu, kenaikan pada pembiayaan yang disalurkan, DPK yang dihimpun, maupun laba yang didapat tentu saja menyebabkan aset BUMD milik Pemkab Karanganyar itu juga meningkat.
Menurut direktur utama BPR Bank Daerah Karanganyar Haryono, perkembangan aset PT Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) secara konsolidasi pada Desember 2020 senilai Rp 433,8 milyar, meningkat 110% menjadi Rp 477 milyar di akhir 2021.
“Di 2022,.harapannya perkembangan kinerja BPR Bank Daerah Karanganyar semakin tumbuh dan berkembang, apalagi dengan makin redanya pandemi Covid-19,” kata Haryono di sela peresmian kantor kas di Jatiyoso Karanganyar, Senin (3/1/2022).
Pemkab Karanganyar, melalui BPR Bank Daerah Karanganyar, merasa perlu membuka lembaga keuangan (perbankan) untuk mewadahi atau memfasilitasi kegiatan ekonomi para pelaku usaha dan masyarakat Jatiyoso.
Wilayah Jatiyoso yang lokasinya berada di ujung selatan Kabupaten Karanganyar dan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri itu kini makin ramai, terutama di pusat kota kecamatan, terminal, dan pasar serta destinasi wisata dan sentra-sentra kuliner.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |