LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Pengurus Kadin Karanganyar kembali menggelar kunjungan dan temu bisnis (business matching), Selasa (31/5/2022).
Untuk kunjungan dan temu bisnis kali ini dibarengkan dengan halal bi halal. Kunjungan dan business matching bertema “Melipatgandakan Omset dengan Audit Kompetitor dan Audit Market” itu dilaksanakan di dua tempat.
Yaitu, Nursery Bagong Obah Mamah di Ngargoyoso dan Resto Bale Botram yang dipadukan dengan mini zoo milik Warsono. Kunjungan bisnis dan halal bi halal dilanjutkan ke Medjora Cafe milik Wiryawan, juga berlokasi di Ngargoyoso.
Di Nursery Bagong Obah Mamah, rombongan pengurus Kadin melihat lihat tanaman hias yang dibudidayakan Warsono yang akrab disapa Bagong. Bagong Obah Mamah sempat viral di media sosial karena 1 pot tanaman hiasnya, ron do bolong (Monstera Marmorata) dituker dengam mobil pikap Grand Max bekas senilai Rp 70 juta.
Kunjungan dan temu bisnis yang dilakukan Kadin ke Nursery Bagong Obah Mamah dinilai tepat. Sebab para pengurus bisa belajar pada pemilik, Warsono. Meski hanya lulusan SMP, Warsono dinilai berhasil dalam berbisnis, omsetnya miliaran rupiah dalam satu bulan.
Sementara di Resto Bale Botram, banyak yang berfoto dengan binatang, terutama ular dalam ukuran besar yang disediakan di mini zoo. Suasana terlihat heboh kala ibu-ibu minta foto dengan ular besar melingkar di lehar.
“Maksud hati pengen uji nyali, ternyata saya masih takut juga, sampe mau nangis,” kaya Ety, setelah mencoba berfoto dengan ular di pindaknya.
Sementara itu di Medjora Cafe milik Wiryawan, halal bi halal digelar. Namun sebelumnya, para peserta kunjungan dan temu bisnis mendengar kiat-kiat sukses Wiryawan mengelola Medjora Cafe, miliknya. Tidak lupa sebagai gong penutup, Ketua Kadin Karanganyar Joko Sutrisno membagikan ilmunya, setelah memberi penilaian bisnis.
“Apa yang disampaikan Warsono dan Wiryawan bahwa syarat pokok kesuksesan adalah yakin bahwa usahanya akan sukses dan tidak boleh ragu-ragu,” kata lulusan FKIP UNS itu.
Dalam kesempatam itu, Joko Sutrisno membeberkan cara meningkatkan omset dengan strategi audit market berdasar blue ocean strategy.
Pertama, soon to be, dimana ada pasar yang sudah jelas areanya tapi belum digarap, karena itu perlu digarap. Kedua, kalau ada pasar yang menolak produk kita, maka perlu dilakukan analisa agar produk kita diterima pasar.
Ketiga, jika di pasar ada kompetitor, maka ciptakan produk lebih unggul hingga market di kompetitor masuk jadi pelanggan kita. Terakhir, lakukan audit kompetitor, yakni untuk mengaudit kekuatan dan kelemahan kompetitor yang terbesar, terdekat, terunik, terbaru terlama.
“Baik produk promosi, pelayanan, sarana dan prasarana, suplier, dan lainnya hingga menjadi acuan untuk scale up bisnis kita ke depan,” kata ketua ICSB Jawa Tengah itu.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |