SOLO,Lokawarta.com-Perbankan jangan takut menyalurkan kredit atau membiayai pembangunan hotel baru di berbagai daerah.
Himbauan itu disampaikan praktisi perhotelan Dr Dicky Sumarsono, baru-baru ini. Alasannya, banyak investor yang ingin membangun hotel lantaran permintaan tamu hotel terus meningkat di Indonesia.
Founder & CEO Azana Hotels & Resorts Management, Dicky Sumarsono mencontohkan, ada sekitar 18 juta orang mencari hotel di salah satu platform online travel agent (OTA).
Nah, lanjut Dicky, jika 10 platform OTA rata rata ada 14 juta hingga 15 juta pencari hotel, sudah berapa banyak orang mencari hotel, lebih dari separuh penduduk Indonesia.
Dikatakan, potensi itu akan makin dahsyat dengan banyaknya investor yang tertarik berbisnis hotel. Dari iklan seminar membangun hotel yang dia tawarkan secara online, ada sekitar 85 ribu orang di Indonesia yang tertarik membangun hotel di 2022.
“Itu bukan angka main-main, jadi tidak ada alasan bagi para perbankan untuk tidak membiayai pembangunan hotel,” kata dia pada sejumlah wartawan, Jumat (23/12/2022).
Menurut Dicky, membangun hotel saat ini lebih simple ketimbang sebelumnya. Kalau sebelumnya harus menyediakan lahan selain dana, kini cukup menyediakan dana, untuk lahan bisa sewa, tergantung kebutuhan.
Biayanya pun tidak tinggi-tinggi amat, bisa mulai Rp 6 miliar-an. “Saya jamin, dalam waktu enam kembali modal, selebihnya tinggal menarik keuntungan,” kata Dicky.
Lebih lanjut Dicky mengatakan, dalam waktu empat bulan mulai Januari hingga April 2023 Azana akan membuka 10 hotel baru. Bagi dia, ini rekor, sebab belum pernah ada operator yang membuka sebanyak ini.
Ke-10 hotel yang bakal dibuka tersebut berada di Jayapura, Bandung, Selo Boyolali, Jakarta, Temanggung, Sarangan, Salatiga, Gombong, serta Solo.
“Dengan pengembangan yang dilakukan tersebut, bukan tidak mungkin pada tahun 2024 Azana bisa menjadi operator lokal terbesar nomer satu di Indonesia,” jelasnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |