Prodi Teknik Sipil UTP Pengabdian Di Trucuk Klaten, Ini yang Dilakukan

17 Januari 2023, 13:39 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Prodi Teknik Sipil UTP (Tunas Pembangunan Surakarta) melakukan pengabdian masyarakat untuk pengembangan dan pemeliharaan saluran irigasi.

Dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik UTP melakukan pengabdian di Desa Trucuk, Klaten. Pengabdian itu merupakan kegiatan lanjutan dari tahun lalu.

Tujuannya, untuk membantu dan memberi solusi kepada masyarakat desa setempat yang hampir 80% mata pencaharian penduduknya sebagai petani,” kata Kepala Pprodi Teknik Sipil UTP Herman Susilo, Selasa (17/1/2023).

Herman dan tim melihat, keadaan masyarakat dan lingkungan di Desa Trucuk bersinggungan dengan bidang pertanian, namun kesadaran masyarakat masih belum tinggi dalam mengelolanya. Inilah yang mendorong Prodi Teknik Sipil UTP melakukan pengabdian masyarakat di desa tersebut. 

Desa Trucuk didominasi masyarakat yang hampir 80% petani dan memiliki sumber air yang bagus. Sayangnya penataan atau manajemen pengelola air masih kurang baik dan harus diperbaiki,” kata dia.

“Contohnya, masih ditemukan sampah yang dibuang sembarangan yang mengakibatkan saluran air tersumbat,” ujar Herman

Dalam kegiatan penyuluhan di Desa Trucuk, Herman didampingi 8 dosen dan 6 mahasiswa Prodi Teknik Sipil UTP. Salah satunya, Erni Mulyandari, dosen pengampu mata kuliah  Rekayasa Irigasi Teknik Sipil UTP. Herman juga menceritakan bahwa materi yang disampaikan oleh Erni tak ubahnya tentang pemeliharaan jaringan irigasi.

Erni mengawali materi dengan analisa situasi dari Desa Trucuk, lalu masalah yang dihadapi warga yang mungkin kurang disadari warga setempat. Lalu dari masalah tersebut, Prodi Teknik Sipil memberikan solusi.

“Seperti pengaturan air irigasi sesuai kebutuhan air pertanian di sawah, pengecekan saluran irigasi apabila terjadi bocoran, pengaturan buka tutup pintu air apabila terjadi banjir di saluran irigasi, dan  pemasangan pintu air”, jelas Herman.  

Koordinator kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Trucuk, Suryo Handoyo menambahkan, dalam menjalankan program tersebut melibatkan pemerintah setempat seperti dinas pertanian, kepala desa Trucuk, P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) dan tentunya warga desa Trucuk

“Kami memberi pemahaman edukasi bagi masyarakat atau warga Desa Trucuk, khususnya para petani, untuk bisa melakukan perbaikan dan pemeliharaan dari bangunan irigasi agar terawat dengan baik. Kami menggandeng pihak-pihak terkait, sepert Dinas Pertanian, Kepala Desa Trucuk, P3A, dan warga desa Trucuk sendiri,” ungkap Suryo.

Di akhir penyuluhan ada penyerahan bantuan pintu air. Namun Herman berharap, kegiatan pengabdian masyarakat bisa berlanjut di bidang lain. “Jadi fokusnya, tidak hanya pada saluran irigasi saja melainkan bisa merambah ke bidang seperti wisata, sosial, bahkan budaya.”(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait