LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Dalam situasi ekonomi yang masih sulit akibat pandemi covid-19 yang belum juga berkesudahan, banyak perbankan “main aman” dalam menyalurkan pembiayaan, tidak terkecuali kredit pemilikan rumah atau KPR.
Hal itu sangat beralasan karena perbankan tidak mau resiko di tengah jalan, misalnya kredit yang disalurkan macet, sehingga mengganggu likuditas perbankan, apalagi kalau jumlah nasabah dan nilai kredit macet begitu besar.
Karena itu, perbankan melakukan seleksi ketat terhadap debitur yang mengajukan KPR. Analisis kredit yang dilakukan juga begitu terukur.
Dengan seleksi yang begitu ketat, tentu saja sulit bagi calon debitur memperoleh pembiayaan perumahan, terutama bagi para pekerja di sektor informal yang ingin mendapatkan rumah subsidi.
Nah, mensiasati hal itu, banyak pengembang menjual unit rumah yang dibangun secara langsung kepada konsumen, tidak melalui KPR di perbankan. Baik secara tunai maupun pembayaran temporer satu hingga 5 tahun.
Rumah yang dijual biasanya rumah komersial atau nonsubsidi. Sebab, kalau mau menjual rumah bersubsidi harus melalui KPR, tidak bisa secara langsung.
Para pengembang beralasan, dengan penjualan secara langsung maka proses penjualan akan lebih cepat dibanding secara kredit atau KPR. Dan pengembang juga cepat mendapatkan uang tunai.
Lebih dari itu, pengembang juga lebih cepat “memutar” uang yang didapat sehingga bisnis yang dijalankan berkesinambungan. “Kalau nggak begini, nggak jalan mas,” kata Alfian Hadyan, salah seorang pengembang.
Pengembang lainnya, sebut saja Very, punya alasan lain kenapa menjual perumahan secara langsung, tidak melalui KPR di bank. Dia mengaku, menjual perumahan tidak melalui KPR karena harus ada syarat lain yang harus dipenuhi pengembang.
Ia mengatakan, kalau mau menjual rumah melalui KPR di bank, biasanya pengembang diminta mengambil KYG atau kredit yasa guna. “Memang, tidak ada aturan pengembang harus mengambil KYG.
“Tapi kenyataannya kalau pengembang tidak mengambil KYG, KPR yang diajukan sulit untuk diproses,” kata dia.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |