Sejumlah Komoditas Pangan dan Emas Perhiasan Sebabkan Inflasi Solo Capai 3,8% pada Maret 2024

1 April 2024, 18:00 WIB

SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Inflasi Kota Surakarta (Solo) pada bulan Maret 2024 mencapai 3,8 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyebab inflasi adalah sejumlah komoditas pangan yang biasa dibutuhkan saat Ramadan dan emas.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPS Ratna Setyowati saat merilis berita statistik di Kantor BPS Solo, Senin (1/4/2024).

“Pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,50. Tingkat inflasi mtm sebesar 0,45 persen dan tingkat inflasi date to year (dty) sebesar 0,96 persen,” tutur Ratna Setyowati.

“Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi yoy pada Maret 2024 antara lain beras, daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, dan gula pasir,” urainya.

Selain komoditas tersebut, sejumlah komoditas lain juga turut andil terhadap inflasi kota Solo pada bulan Maret, yakni, Sigaret Kretek Mesin (SKM), rekreasi, air kemasan, nasi dengan lauk, sekolah dasar, bawang putih, tukang bukan mandor, pepaya, cabai merah, jeruk, kursi, pisang, tarip air minum PAM, sekolah menengah atas, dan tarif jalan tol.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi yoy pada Maret 2024 di Kota Solo adalah, telepon seluler, cabai rawit, bensin, sabun cair /cuci piring, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, baju kaos tanpa kerah / t-shirt wanita, air conditioner (AC), tisu, dan televisi berwarna.

Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi month to month atau mtm, yakni Maret 2024 terhadap Februari 2024 adalah daging ayam ras, telur ayam ras, beras, nasi dengan lauk, pisang, minyak goreng, pepaya, bawang merah, emas perhiasan, obat dengan resep, buncis dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi mtm pada Maret 2024 di kota Solo adalah cabai merah, cabai rawit, AC, bahan bakar rumah tangga, air kemasan, ikan dalam kaleng, dan kol putih / kubis.

Menurut Ratna Setyowati, sejumlah komoditas pangan dan emas perhiasan penyebab inflasi itu terjadi karena memang pola yang biasa terjadi di bulan Ramadan, di mana harga komoditas tinggi disebabkan permintaan masyarakat yang juga tinggi.

“Itu nanti pola setelah Ramadan akan berubah lagi. Apalagi emas, masyarakat akan menjual lagi setelah Idul Fitri. Ternyata masyarakat masih banyak yang senang berhias menjelang Lebaran,” terang Ratna Setyowati.

BPS mencatat, inflasi yoy (Maret 2024 terhadap Maret 2023) tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

Yakni, andil yang paling besar terhadap inflasi Solo Maret 2024 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau 10,05 %.

Disusul kelompok pakaian dan alas kaki 1,14 %; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,00 %; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,53 %; kelompok kesehatan 0,77 %; kelompok transportasi 0,57 %; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 3,65 %; kelompok pendidikan 1,66 %, kelompok penyediaan makanan dan minuman / restoran 1,30 %; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3.05 %.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks sehingga memiliki andil terhadap deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,86 %.

Editor:Arumi Chan
Sumber:

Artikel Terkait