SOLO,LOKAWARTA.COM-Selain merebut dua medali emas dan satu perak di cabang para renang dalam ajang Asian Paragames 2023 yang diadakan di Hangzhou China, 22-28 Oktober, Maulana Rifky Yavianda memecahkan rekor Asia di nomor renang 100 m dengan catatan waktu 1 menit 03,55 detik.
“Allhamdulillah juga sudah mencapai bahkan melebihi target yang semula 1 emas 1 perak. Menjadi 2 emas 1 perak. Tentu ini memotivasi saya juga untuk ke target selanjutnya yaitu paralimpik. Semoga saya bisa pulang dengan membawa medali juga,” tutur Rifky, sepulang dari China.
Meski pulang dengan membawa medali dan memecahkan rekor, ternyata mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta itu sempat mengalami kendala khususnya dikesiapan mental mulai dari sebelum pertandingan hingga saat menjelang pertandingan.
“Kendala yang saya hadapi mungkin dari segi mental yang harus saya siap kan untuk menghadapi perlombaan. Mulai target dari pelatih dan tidak mudah meremehkan. Karena dari lomba ini saya belajar bahwa mental sangatlah penting untuk dipersiapkan dan diasah ketika lomba sudah mulai dekat,” tuturnya.
Mahasiswa NPC lainnya, Fredy Setiawan juga menyimpan cerita. Atlet para badminton itu menyampaikan kesan selama mengikuti pertandingan Asian Para Games 2023 ini. Fredy mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka bisa bermain di level Asia.
Persiapan yang dilakukan Fredy tak jauh berbeda dengan atlet lainnya, bahkan sudah dimulai sejak satu tahun lalu sesuai program yang dijadwalkan pelatih.
“Saya berharap bisa main lagi di tingkat Asia dan target saya bisa menang di Japan Open 2023,” harap Fredy.
Selain Maulana Rifky Yavianda dan Fredy Setiawan, masih ada tujuh atlet National Paralympic Committee (NPC) dari UTP. Semua mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FKIP UTP Surakarta.
Kesembilan atlet NPC itu, mampu meraih 17 medali (emas, perak, dan perunggu), dari total 95 medali yang direbut kontingen Indonesia yang berada di urutan enam di klasemen akhir.
Kesembilan mahasiswa tersebut adalah :
- Hana Resti (peraih medali perunggu di cabor para table tennis)
- Rahmat Hidayat (peraih medali perunggu di cabor para table tennis)
- Mohammad Rian Prahasta (peraih medali perunggu cabor para table tennis)
- Jendi Pangabean (peraih medali emas cabor para renang)
- Maulana Rifky Yavianda (peraih 2 emas dan 1 perak cabor para renang)
- Fredy Setyawan (peraih 2 perak dan 1 perunggu cabor Para Badminton)
- Khalimatus Sadiyah (peraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu cabor para badminton)
- Ni Nengah Widiasih ( peraih 1 perak cabor Para Powerlifting)
- Leani Ratri Oktiladari (peraih 2 emas dan 1 perak cabor Para badminton). Total keseluruhan medali yang didapat ada 17 medali yang terdiri dari 6 emas, 6 perak dan 1 perunggu.
Salah satu pelatih atlet NPC, Agni Herarta yang merupakan alumni UTP sekaligus coach (pelatih) dari tim Para Renang mengungkapkan, semua hasil kerja keras para atlet terbayarkan dengan prestasi yang diraih.
“Persiapan kami yang matang hampir satu tahun dari bulan Oktober 2021 sampai mendekati keberangkatan di Hangzhou tentu membuahkan hasil yang baik. Para atlet sangat disipilin, perjuangan mereka luar biasa,” kata Agni.
“Bahkan saya sangat bangga dengan anak didik saya Jendi dan Rifky yang bahkan sampai memecahkan rekor Asia. Selama disana pun kami para tim official dan atlet juga merasa puas dan senang atas penyelenggaraan.”
“Semua fasilitas sangat mumpuni kelas dunia dan terkonsep dengan baik. Event yang digelar tidak ada cacat, jadi tidak heran hasilnya juga maksimal”, pungkasnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |