SOLO,LOKAWARTA.COM-Wacana pemberlakuan lsgi ujian nasional (unas) dalam penentuan lulusan bagi siswa dan penghapusan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah negeri terus menguat.
Wali Kota Surakarta terpilih, Respati Ardi, saat kampanye pernah berjanji akan memperjuangkan penghapusan sistem zonasi. Demikian juga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Prabowo Subiyanto, juga pernah meminta pihak kementerian menghapus sistem zonasi.
Namun demikian, kata Prof Dr Abdul Mu”ti, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tidak bisa langsung memenuhi tuntutan itu, meski kebijakan pengembalian ujian nasional dan penghapusan sistem zonasi, dulu hanya melalui surat edaran menteri yang saat itu masih dijabat Nadiem Makarim.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Dr Abdul Mu”ti mengatakan, saat ini Kemendikmen tengah melakukan pengkajian terhadap penghapusan sistem zonasi dan pengembalian ujian nasional.
“Hasilnya nanti akan diputuskan dalam rapat kabinet,” kata Mendikmen Prof Dr Abdul Mu”ti usai tabligh akbar Milad Muhammadiyah ke-112 dan Milad PKU RS Muhammadiyah Surakarta ke-97 di parkir timur rumah sakit tersebut, Minggu (8/12/2024).
Sementara itu saat memberi tauziah dalam tabligh akbar tersebut, Prof Dr Abdul Mu’ti yang masih tercatat sebagai sekretaris PP Muhammadiyah itu juga minta masukan masyarakat, terutama warga Muhammadiyah, sebagai bahan bagi Kemendiknas dalam melakukan pengkajian.
“Tolong masukannya bapak dan ibu. Yang penting pendidikan kita berkualitas, anak-anak tak perlu jauh jauh bersekolah, tidak ada perbedaan antara yang mampu dan kurang mampu. Yang penting semua mampu bersekolah,” kata Prof Abdul Mu’ti.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |