SOLO,LOKAWARTA.COM-Jika perguruan tinggi swasta ingin dilirik masyarakat dan ingin mendapatkan mahasiswa baru sebanyak-banyaknya, maka harus selalu berbenah dan melakukan perubahan mengikuti perkembangan zaman.
Dr Singgih Purnomo, Ketua Yayasan Indonesia Membangun Surakarta yang membawahi Politeknik Indonusa, mengingatkan, jangan pernah bermimpi bisa mendapatkan banyak mahasiswa kalau perguruan tinggi itu stagnan, hanya gitu-gitu aja dan tidak melakukan perubahan.
Menurut Ketua Aptisi Surakarta itu, masyarakat sudah cerdas dalam memilih perguruan tinggi. Karena itu, kalau tidak berubah dan menawarkan yang menarik dan menjanjikan maka jelas akan ditinggal masyarakat.
“Misal, dulu kalau kuliah di Politeknik itu cukup lulus D3, kini tuntutannya harus sarjana atau S1. Transformasi program sarjana terapan ini adalah bagian dari antisipasi perubahan paradigma masyarakat,” kata Singgih.
Hal itu dikatakan usai menerima surat keputusan (SK) transformasi program sarjana terapan (S1) dari semula program Diploma (D3) di kampus Politeknik Indonusa Surakarta, Selasa (1/8/2023).
“Dengan transformasi program studi ini, kita yakin dan berani berkompetisi dengan perguruan tinggi lain. Politeknik Indonusa adalah perguruan tinggi vokasi yang lebih banyak prakteknya, sehingga lulusan benar benar siap kerja,” kata Singgih.
Dies Natalis
SK transformasi program sarjana terapan itu seolah kado ulang tahun bagi Politeknik Indonusa, perguruan tinggi vokasi swasta terbesar di Surakarta itu, yang merayakan dies natalis ke 21, Rabu (2/8/2023).
SK dari Kemenristek Dikti itu diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Bhimo Widyo Andoko kepada ketua Yayasan Indonesia Membangun Surakarta Dr Singgih Purnomo yang diteruskan kepada Direktur Politeknik Indonusa Suci Purwandari.
Yakni, program studi (Prodi) Komunikasi menjadi Produksi Media, Prodi Teknologi Otomotif menjadi Rekayasa Otomotif, dan Prodi Sistem Informasi menjadi Rekayasa Perangkat Lunak.
Dengan adanya transformasi program sarjana itu, kini Politeknik Indonusa Surakarta memiliki tujuh program studi, yakni 5 program sarjana terapan (S1) dan 2 prodi Diploma (D3).
Selain tiga yang sebelumnya disebut, program studi sarjana terapan adalah Manajemen Informasi Kesehatan / Rekam Medis, dan Teknologi Laboratorium Medis / Analis Kesehatan. Ada pun untuk program Diploma adalah D3 Farmasi serta D3 Perhotelan.
Dalam sambutannya, Bhimo Widyo Andoko berharap, transformasi program studi dari diploma ke sarjana terapan itu menjadi pemantik bagi Politeknik Indonusa Surakarta untuk meningkatkan kualitas dosen, kerja sama, MBKM, dan taat asas laporan data.
“Politeknik Indonusa adalah perguruan tinggi vokasi swasta besar dan menjadi barometer di Soloraya. Selamat memperingati dies natalis ke 21,” kata Bhimo memberi pujian.
Direktur Politeknik Indonusa Suci Purwandari berterima kasih pada Kemenristek Dikti dan LLDIKTI Wilayah VI, atas SK transformasi program studi itu.
“Terima kasih Pak Bhimo, terima kasih LLDIKTI yang ikut memperjuangan transformasi program studi dari diploma ke sarjana terapan ini,” kata Suci Purwandari.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |