LOKAWARTA.COM,YOGYAKARTA-Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Universitas Pembangunan Nasional /UPN Yogyakarta, Senin (14/2/2022), menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Penandatanganan dengan lembaga pendidikan tinggi tersebut bagian dari dukungan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
MoU ditandatangani Direktur Retail dan Banking BSI Kokok Alun Akbar dan Rektor UPN Yogyakarta Prof Dr Mohamad Irhas Effendi. Yakni tentang Pemanfaatan Layanan Jasa dan Produk Perbankan Syariah dan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kokok Alun mengatakan nota kesepahaman ini bertujuan memberi kemudahan kepada UPN Yogyakarta yang akan menggunakan layanan jasa dan produk perbankan syariah.
Selain itu, untuk bersinergi dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya kedua belah pihak dalam rangka pengembangan kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada UPN Yogyakarta atas kerja sama ini. Ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam peningkatan inklusi keuangan syariah khususnya di dunia pendidikan,” kata Kokok.
“Kerja sama meliputi penyelenggaraan penyediaan kesempatan magang, pelatihan bagi mahasiswa dan mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta maupun kerja sama lainnya yang akan kami sepakati bersama,” ujarnya.
Irhas Effendi mengucapkan terima kasih kepada BSI karena dengan kerja sama berdurasi 5 tahun ini kebutuhan pihak universitas akan pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan syariah akan terpenuhi dengan optimal. Terlebih BSI adalah bank syariah terbesar di Tanah Air.
Selain itu, yang tak kalah penting dari penandatanganan nota kesepahaman ini adalah adanya dukungan penuh terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Karena mahasiswa kami berkesempatan langsung belajar dari SDM professional yang sesuai bidangnya di BSI,” ujarnya.
Adapun dari kerja sama tersebut prospek bisnis yang bisa dikelola BSI adalah potensi uang kuliah tunggal (UKT) sekitar Rp 19,08 miliar per semester atau setara 30% dari total UKT. Sementara untuk potensi pengelolaan payroll mencapai Rp 3,88 miliar per bulan.
Ada pula potensi pembiayaan konsumtif pegawai melalui layanan Mitraguna, Griya, Cicil Emas, Gadai, dan Oto dengan total Rp21,9 miliar. Selain itu ada juga potensi lainnya seperti pemanfaatan Cash Management System (CMS) BSI untuk operasional kampus serta penggunaan Hasanah Card untuk dosen dan pegawai.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |