SOLO,LOKAWARTA.COM-Tanggal 13 Juli merupakan momen dimana pemerintah melakukan swastanisasi pengelolaan pasar modal, yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Keuangan melalui Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), kemudian diserahkan kepada PT Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), 31 tahun silam.
Nah, momen itu kemudian dikenal sebagai swastanisasi Bursa Efek Indonesia dan diperingati hingga saat ini. Bursa Efek Indoneisa bukan hanya bertugas sebagai pengelola atau pelaksana namun juga sebagai mitra stake holder untuk meningkatkan pertumbuhan pasar modal.
Dalam perjalanannya, di Bursa Efek Indonesia mendirikan kantor perwakilan di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Solo. Yakni, Kantor Perwakilan Jawa Tengah 2 yang membawahi 6 kabupaten/kota di Solo Raya dan 6 kabupaten di Jawa Timur yakni Ngawi, Bojonegoro, Magetan, Pacitan, Trengggalek, dan Ponorogo.
Dengan usia 31 tahun, Kepala Kantor BEI Jateng 2, M Wira Adibrata berharap dapat semakin meningkatkan pelayanan kepada para investor, pemerintah daerah, OJK, sekuritas dan juga civitas akademika serta seluruh stake holder khususnya di Solo Raya.
Wira mengatakan, BEI Jateng 2 juga terus menambah Galeri Investasi di kampus-kampus untuk mengenalkan pentingnya pengelolaan uang sejak dini kepada generai muda, mengingat jumlah investor baru paling banyak disumbang kalangan milenial dan generasi Z.
Saat ini terdapat 32 Galeri Investasi yang tersebar di area KP Jawa Tengah 2. Hal ini supaya dapat mengajarkan generasi penerus pentingnya manajemen keuangan dengan bijak sejak dini.
“Posisi investor pasar modal di Solo Raya terus meningkat dan 57 persennya disumbang dari kalangan milenial,” kata dia sela sambutannya acara tumpengan 31 tahun Bursa Efek Indonesia di KP Jateng 2, Solo, Kamis (13/7/2023).
Meski sederhana, acara tumpengan tersebut berlangsung meriah. Hadir Kepala Otoritas Jasa Keuangan / OJK Solo Eko Yunianto dan sejumlah pimpinan kantor sekuritas.
Dalam HUT ke 31, Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan aplikasi bernama IDX Mobile. Aplikasi ini menyediakan berbagai informasi pasar, simulasi bertransaksi, data data keuangan perusahaan dan banyak hal lain. Dengan aplikasi itu, masyarakat awam mudah mengakses berbagai informasi di pasar modal.
“Dan bagi yang masih ragu transaksi, tersedia juga fitur untuk belajar jual beli dengan uang virtual sehingga diharapkan mampu menjadi media belajar yang konkret bagi calon investor,” kata Wira.
Dalam sambutannya saat tumpengan di Solo, Kepala OJK Solo Eko Yunianto menyelipkan pesan pentingnya literasi keuangan untuk masyarakat luas.
“Terima kasih atas kolaborasi yang sangat baik BEI Jateng 2 dengan OJK untuk meliteriasi masyarakat kita. Ini sangat penting agar tumbuhnya investor juga dibarengi dengan tumbuhnya pemahaman yang benar dalam pengelolaan investasinya,” kata Eko.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |