KARANGANYAR,LOKAWARTA.COM-Untuk meminimalkan NPL dan atau mempertahankan NPL agar selalu rendah, PT BPR Bank Daerah Karanganyar (Perseroda) memberi keringanan bagi nasabah lebih dari tiga kali tunggakan.
“Kami bebaskan biaya dan penalti maupun denda apabila melunasi 100 persen sisa pokok,” kata direktur utama Bank Daerah Karanganyar Haryono, ketika menyampaikan paparan pada para wartawan di kantornya, belum lama ini.
“Dan bagi nasabah yang mau menjual asetnya yang menjadi agunan di sini, kami akan membantu mencarikan pembeli,” tambah dia.
Nah, apa yang diterapkan Haryono selaku pimpinan cukup ampuh menekan angka kredit bermasalah atau NPL (nonperforming loan) di BPR milik Pemkab Karanganyar.
Terbukti, NPL bruto Bank Daerah Karanganyar turun drastis dari 6,85 persen di tahun 2018 menjadi 2,50 persen di 2022. Haryono bertekad menurunkan angka NPL itu menjadi 0 (nol).
“Bukan berarti tidak ada tunggakan. Jika tunggakan itu tidak sampai tiga bulan maka belum masuk kategori kredit bermasalah,” kata Hari, begitu dia akrab disapa.
Namun tidak hanya NPL yang rendah, jauh dari ketentuan Bank Indonesia (BI) sebesar 5 persen, sehingga kinerja Bank Daerah Karanganyar sangat baik dan mendapat berbagai penghargaan dari berbagai lembaga.
Jika dilihat dari rasio keuangan, CAR Bank Daerah Karanganyar di akhir 2022 tercatat 24,65 persen dari target minimal 15 persen. ROA tercatat 1,35 persen dari target minimal 1,22 persen dan LDR sebesar 93,81 persen dari target maksimal 94,75 persen.
Haryono mengatakan, kunci sukses memajukan Bank Daerah Karanganyar adalah adanya komitmen antara DPRD dan Pemkab salaku pemilik Bank Daerah Karanganyar yang menambah modal disetor serta menempatkan direksi dan komisaris yang kredibel.
“Yang tidak kalah penting adalah adanya change management, dengan membumikan tata kelola perusahaan yang baik (penerapan good corporate governance) dan perubahan budaya kerja,” kata Haryono.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |