LOKAWARTA.COM,SOLO-Ada banyak alasan, kenapa usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus selalu digelorakan dan wajib digaungkan.
Pertama, kata Dr Moch. Bukhori Muslim dari Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), karena UMKM memberi kontribusi sekitar 50 persen dari produk domestik rasional bruto atau PDRB.
Kedua, kata anggota Dewan Syariah Nasional – MUI tersebut, UMKM memberi banyak lapangan kerja bagi masyarakat di saat pekerjaan di sektor formal makin terbatas bahkan makin sulit.
Ketiga, UMKM menumbuhkan daya saing dan kreatifitas. Contoh, kalau produk UMKM banyak yang sejenis maka produsen akan makin kreatif dan membuat produknya beda dan lebih burkualitas sehingga berdaya saing.
Selanjutnya, UMKM bisa memenuhi kebutuhan daerah atau nasional sehingga membantu pertumbuhan ekonomi daerah atau nasional. “Dari pada menggunakan produk impor lebih baik menggunakan produk kita sendiri. Produk UMKM itu dari kita untuk kita,” kata Dr Bukhori.
Hal itu dikatakan ketika menjadi pembicara dalam Smart Syariah bertema ekosistem pemberdayaan UKM di kawasan kuliner Halal, Senin (27/12/2021).
Sementara itu sebagai pembicara kedua, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo lebih banyak menyoroti implementasi ekonomi syariah terutama produk halal serta digitisasi UMKM di Kota Solo.
Joko mengatakan, Kota Solo punya sejarah panjang dengan ekonomi syariah atau ekonomi berdasarkan ajaran Islam. Terlebih di Solo ini, pada masa perjuangan, dideklaradikan Serikat Dagang Islam (SDI).
Nas, lanjut Joko, saat ini Kota Solo, khususnya di Kampung Kauman baru dijadikan pilot project kawasan kuliner halal. Karena pilot project, kalau berhasil akan diimplementasikan di tempat lain.
Menurut Joko, salah satu indikator keberhasilan program pilot project kawasan kuliner halal ini adalah ada kesadaran dari masyarakat akan pentingnya produk halal. Dari proses produksi hingga cara berjualan.
“Dengan program ini, kita berharap masyarakat, khususnya di Kota Solo, friendly dengan produk-produk halal,” jelas Joko.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |