Hadiri Akad Massal BP2BT Mitra Gojek, Jasmin : Bayar Angsuran KPR, Setara Dua Bungkus Rokok/Hari

8 November 2022, 18:55 WIB

LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Bank Tabungan Negara (BTN) bakal memperbesar alokasi kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pekerja sektor informal yang jumlahnya cukup banyak dan pasarnya sangat luas.

Hal itu dikatakan Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin ketika menghadiri akad massal kredit pemilihan rumah (KPR) para mitra Gojek yang diselenggarakan BTN dalam rangka festival BP2BT di Perumahan Jeruk Sawit, Gondangrejo Karanganyar, Selasa (8/11/2022).

Hadir pula dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Direktur Pemasaran Perum Perumnas Tambok Setyawati, perwakilan dari Pemkot Surakarta dan Pemkab Karanganyar, serta para ketua asosiasi perumahan Surakarta, seperti Apersi, Apernas, dan Himpera.

Jasmin mengatakan, sejak 1976 hingga saat ini, BTN menyalurkan pembiayaan untuk KPR lebih kurang 5 juta unit. Dari jumlah itu 3,9 juta unit di antaranya adalah KPR subsidi dengan nilai penyaluran Rp 209,7 triliun. Dari 3,9 juta unit rumah subsidi itu, alokasi untuk pekerja sektor informal masih sangat sedikit.

Padahal jumlah mereka, cukup banyak dan potensi sangat besar. Berdasar data, kata Jasmin, jumlah pekerja sektor informal di Indonesia sekitar 12,7 juta pekerja dan tiap tahun rata rata bertambah 800 ribu orang.

Untuk penyediaan unit perumahan, lanjut Jasmin, ada tiga hal yang dilakukan BTN. Yaitu, pertama ketersediaan unit perumahan, bekerja sama dengan pengembang, kemudahan akses bagi calon debitur, dan keterjangkauan harga.

“Nanti akan kita perbesar alokasinya bagi teman-teman pekerja sektor informal, seperti mitra gojek ini. Dan prosesnya juga akan kita permudah,” kata Jasmin dalam sambutannya.

“Dan saya kira bagi teman-teman pekerja sektor informal juga tidak memberatkan, apalagi ada subsidi uang muka dari program BP2BT senilai Rp 40 juta di depan.”

“Dan untuk angsuran, teman-teman pekerja sektor informal bisa menyisikan pendapatan Rp 45.000 per hari. Itu setara dengan dua bungkus rokok per hari,” pungkas Jasmin.

Baik Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna maupun Direktur Pemasaran Perum Perumnas Tambok Setyawati mengapresiasi BTN dalam penyediaan pembiayaan KPR bagi para pekerja di sektor informal.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas Tambok Setyawati mengatakan, di Perumahan Jeruk Sawit Gondangrejo Karanganyar ini sudah dibangun 800 unit rumah dan sudah laku 500 unit. Perumnas akan membangun lagi 500 unit di lokasi yang sama.

“Saya yakin, dengan pengalamannya, BTN akan melakukan analisis kredit dengan baik dan cermat,” kata Tambok Setyawati.

Herry Trisaputra Zuna menambahkan, sinergi antara BTN, Perum Perumnas, dan gojek dalam penyediaan rumah bagi para pekerja sektor informal bisa diaplikasikan di tempat berbeda.

“Dengan banyaknya kebutuhan perumahan bagi masyarakat, terutama pekerja sektor informal, mestinya Perumnas atau developer tidak lagi membangun kawasan perumahan, tapi sebuah kota satelit baru,” kata Herry.

Sementara itu, District Head Gojek Solo Raya Farid Isnawan mengatakan, penyediaan perumahan bagi mitra gojek adalah program swadaya.

“Ada tiga program swadaya gojek di luar kemitraan, pertama mengurangi biaya operasional, kedua melindungi mitra, dan ketiga merencanakan. Nah, perumahan ini masuk yang ketiga,” kata Farid.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait