UNSA Sejak 1998…

15 November 2024, 11:12 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Universitas Surakarta (UNSA) kini sudah berusia 26 tahun sejak berdiri 1998, ketika reformasi mulai bergulir.

Bagi seseorang, usia 26 tahun usia yang susah matang, usia yang sudah dewasa untuk menentukan masa depan sendiri. Demikian pula dengan Unsa, yang kampusnya terletak di Palur Karanganyar. Universitas Surakarta yang sebelumnya dikenal sebagai kampusnya wong cilik, lantaran biaya murah murah, kini tengah berproses menjadi kampus kewirausahaan berstandar internasional di tahum 2030.

Karena itu, tema yang diambil dalam dies natalis ke-26 tahun ini adalah Kebersamaan Menggapai Universitas Surakarta Berbasis Kewirausaan Berstandar Internasional. “Meski kami menuju universitas yang berbasis kewirausaan berstandar internasional, namun kami tidak meninggalkan ruh sebagai kampusnya wong cilik,” kata Plt Rektor Universitas Surakarta Dr Budi Purnomo, dalam konferensi pers, Kamis (14/11/2024).

Berbagai hal dipersiapkan dalam proses menuju universitas berbasis kewirausaan berstandar internasional. Mulai dari peningkatan sarana dan pra sarana kuliah bagi mahasiswa, kerja sama dengan berbagai pihak, hingga peningkatan sumber daya manusia. “Target kami saat ini, setiap prodi dua doktor. Ke depan, targetnya 50 persen tenaga pengajar adalah doktor,” kata ketua Yayasan Perguruan Tinggi Surakarta (YPTS) Margono.

Lebih lanjut Dr Budi Purnomo mengatakan, pada dies natalis ke-26 ini, Unsa telah mengukir prestasi. Seperti, perolehan akreditasi “Baik Sekali” dari BAN PT dan LAM Infokom untuk Program Studi S1 Administrasi Negara dan S1 Sistem Komputer.  Sistem Informasi Kinerja Tata Kelola Mahasiswa UNSA juga memperoleh predikat “Baik Sekali” dari Dirjen Dikti Kemendikbudristek.

Program Studi Teknik Elektro mendapatkan hibah perangkat mesin dari perusahaan di Tiongkok, sementara Program Studi Teknik Mesin menerima hibah mesin pakan ternak dan pengolahan limbah dari Kemenpora. Selain itu, Program Studi Teknik Sipil dipercaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar Bendungan Jiantah di Karanganyar oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS).

IMG 20241115 105814

Unsa juga mencatat prestasi di bidang olahraga, di mana mahasiswa Unsa meraih medali dalam cabang olahraga tenis lapangan pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 dan medali emas pada ASEAN University Games 2024.

Yang lebih membanggakan lagi, Unsa berhasil memenuhi 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Swasta, termasuk pencapaian seperti lulusan mendapatkan pekerjaan layak, mahasiswa berpengalaman di luar kampus, serta kolaborasi dosen dan praktisi di dalam kampus. 

“Atas pencapaian ini, Unsa masuk dalam kelompok 275 perguruan tinggi terbaik dari 3.115 perguruan tinggi se Indonesia. Dan mendapatkan insentif senilai Rp 400 juta dari Kemendikbudristekdikti untuk pengadaan laboratorium pembelajaran,” lanjut Budi.

Sementara itu, sebagai bagian dari Dies Natalis ke-26, Unsa menyelenggarakan Wisuda Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) pada Sabtu (16/112024), di De Tjolomadoe, Karanganyar, diikuti 475 wisudawan. Rinciannya, FISIP123 wisudawan, Fakultas Ekonomi (127), Fakultas Hukum (112), Fakultas Bahasa dan Sastra (7), Fakultas Tehnik Elektro dan Informatika (42), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (41), dan Fakultas Teknik Industri (23).

Dikatakan, lulusan Unsa telah mengikuti berbagai program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka, KKN Tematik, Wirausaha Merdeka, Kampus Mengajar, dan Magang Bersertifikat.  Selain itu, mereka dibekali pelatihan English Proficiency Program serta beberapa Surat Keterangan Pendamping Ijazah, yang mencerminkan pencapaian akademik dan kompetensi yang relevan di dunia kerja.

Salah satu hal yang menarik, beberapa wisudawan dari Program Studi S1 Ilmu Hukum tahun ini berhasil lulus tanpa skripsi, melainkan dengan menerbitkan artikel ilmiah di jurnal nasional terakreditasi. “Ini menjadi pencapaian tersendiri dan diharapkan semakin banyak mahasiswa yang dapat menyelesaikan tugas akhir dengan cara yang inovatif,” ujarnya.

Dr Budi Purnomo menegaskan, Unsa memastikan gelar sarjana dan magister yang diberikan telah sesuai ketentuan Kemendikbudristekdikti, termasuk pencantuman Penomoran Ijazah Nasional (PIN) pada setiap ijazah wisudawan. Ini menunjukkan komitmen Unsa dalam menjaga kualitas dan ketaatan terhadap aturan pendidikan tinggi.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait