Museum Kereta Api Ambarawa, Semula Stasiun untuk Perang dan Mengangkut Hasil Bumi…

24 Oktober 2024, 09:19 WIB

MUSEUM adalah destinasi wisata yang masih tetap eksis dikunjungi masyarakat untuk rekreasi sekaligus belajar tentang sejarah, budaya, keadaan masyarakat dan ilmu pengetahuan di waktu luang seperti akhir pekan dan tanggal merah.

Setiap museum memiliki tema tersendiri yang disuguhkan sebagai daya tarik untuk dikunjungi masyarakat dari berbagai rentang usia. Salah satu museum edukatif yang berada di Jawa Tengah ialah Indonesian Railway Museum atau yang biasa dikenal dengan Museum Kereta Api Ambarawa.

Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari wawancara dan dikutip dari laman kaiwisata.id sebagai pengelola resmi, Museum Kereta Api Ambarawa mulanya merupakan stasiun kereta api yang diresmikan pada 21 Mei 1873 dengan nama Stasiun Willem I yang dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada raja Belanda pertama Willem Frederic Prins van Oranje Nassau yang menjabat pada masa itu.

IMG 20241024 090742

Pembangunan stasiun ini berada di bawah naungan perusahaan kereta api swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat izin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden atau yang sekarang dikenal dengan Semarang-Yogyakarta sepanjang 37 kilometer sebagai cabang lintas Kedungjati-Ambarawa.

Pada saat didirikan stasiun ini digunakan untuk keperluan perang dan mengangkat hasil bumi Indonesia di Jawa Tengah. Setelah Indonesia merdeka jalur kereta dan stasiun Ambarawa digunakan untuk keperluan komersil selama kurang lebih 30 tahun hingga resmi di tutup pada 1976 karena kurangnya minat masyarakat yang lebih memilih transportasi lain seperti angkot dan bis sehingga pemasukan kerta menurun.

Seiring berjalannya waktu Gubernur Jawa Tengah yang sedang menjabat pada masa itu, Supardjo Rustam mengusulkan pengalih fungsi bangunan dari stasiun menjadi museum kereta api yang resmi di buka pada 21 April 1978 hingga saat ini.

IMG 20241024 090635

Koleksi dan Arsitektur Museum
Museum kereta api ambarawa memiliki banyak koleksi yang berhubungan dengan perkeretaapian seperti Stasiun Willem I, 20 buah lokomotif uap dari empat negara (Inggris, Jerman, Belanda dan Swiss), 2 buah lokomotif diesel, meja putar, 5 buah gerbong kereta, halte, dan depo lokomotif serta berbagai pernak-pernik seperti koleksi tiket kereta, seragam petugas, karcis tiket, timbangan barang, mesin hitung, pembaca sinyal, semboyan, speedometer lokomotif, lemari tiket dan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan perkeretaapian. Semua terawatt dengan baik sehingga dapat dilihat secara langsung oleh wisatawan yang berkunjung.

Dari berbagai koleksi yang ada, terdapat beberapa hal yang dinilai sangat unik seperti lokomotif uap tertua dengan seri C1507 yang didatangkan tahun 1899, jam mekanik yang dipakai sejak 1910 dan roda bergerigi yang dipesan khusus hanya berjumlah 5 buah untuk jalur kereta menanjak dengan seri B2501-B2505. Fun fact terkait jalur kereta bergerigi, jalur seperti ini hanya dapat ditemukan tiga di dunia yaitu di Swiss, India dan Indonesia.

Selain dimanjakan dengan berbagai koleksi bersejarah, pengunjung museum juga akan dibuat terkesima dengan keasrian daerah sekitar yang dikelilingi pohon-pohon rindang dan arsitektur bangunan yang melekat dengan kesan vintage yang menunjukkan campur tangan Belanda dalam pembangunannya. Sepanjang museum disediakan tempat duduk yang dapat digunakan pengunjung untuk menikmati pemandangan atau hanya sekedar tempat singgah sebelum mengunjungi bagian lain dari museum.

IMG 20241024 090707

Pengunjung yang datang untuk menikmati pemandangan dan pengalaman langsung melihat kereta bersejarah di museum ini terdiri dari berbagai kalangan. Fakta ini cukup memudarkan kesan museum sebagai tempat membosankan dan tidak sesuai dengan kriteria generasi masa kini. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada generasi muda yang berkunjung, museum Kereta Api Ambarawa sangat menarik untuk di kunjungi karena berisi berbagai koleksi antik, tempatnya yang nyaman dan aesthetic sehingga generasi muda bisa memberi makan media sosialnya dengan mengupload foto-foto keren dengan kesan vintage dan retro di dalamnya.

Fasilitas Museum Kereta Api Ambarawa

Menurut informasi yang didapatkan dari situs resmi KAI Wisata, museum kereta api Ambarawa menyediakan berbagai fasilitas yang dapat disewa oleh pengunjung seperti perjalanan wisata menggunakan kereta lokomotif uap dan diesel dengan rute perjalanan Ambarawa-Tuntang yang memakan waktu pulang pergi sekitar satu jam perjalanan dan rute Ambarawa-Jambu-Bedono dengan menggunakan lokomotif B2502 melewati jalur bergerigi dengan posisi lokomotif mendorong gerbong kereta yang melewati satu-satunya jalur bergerigi aktif di Indonesia yang digunakan sebagai jalur wisata.

Selain berekreasi dengan menaiki kereta uap dan diesel, museum kereta api Ambarawa menyajikan wisata edukatif dengan menyulap gerbong kereta menjadi perpustakaan dan berisi berbagai buku yang dapat dibaca pengunjung dengan berbagai tema. Museum ini juga menyediakan lahan wisata kuliner yang dapat digunakan sebagai tempat wisatawan memuaskan lapar dan dahaga.

IMG 20241024 091705

Lahan yang luas membentang juga kerap digunakan sebagai tempat dilaksanakannya event, festival, pameran, pesta pernikahan, bazar dan pentas seni. Salah satu festival yang baru-baru ini diadakan ialah Palagan Night Carnival yang digelar dengan tujuan mengenalkan berbagai destinasi wisata Kabupaten Semarang dan melibatkan Museum Kereta Api Ambarawa sebagai tempat diberagkatkannya peserta kreasi kostum dan parade selesai di Monumen Palagan Ambarawa.

Dengan berbagai kegiatan yang masih melibatkan Museum Kereta Api Ambarawa menandakan bahwa museum masih menjadi tempat yang eksis dikalangan masyarakat dari berbagai rentang usia mulai dari generasi tua, generasi z hingga generasi alpha. Museum Kereta Api Ambarawa masih menjadi tempat untuk mempelajari sejarah terkait perekertaapian Indonesia dengan menyajikan display barang-barang antik yang bisa dilihat dari dekat dan pengalaman langsung menaiki kereta lokomotif dan diesel uap lewat kereta wisata yang disediakan.(Ersya Maisarah, mahasiswi Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait